Martapura, KP – Aipda Zainuddin Renngur SH adalah “tokoh” inspiratif peduli anak.
Pria yang kesehariannya bertugas sebagai anggota Bhabinkantibmas Polsek Simpang Empat, Polres Banjar ini dianugerahi KPAI sebagai tokoh
inspiratif peduli anak. Dimana penghrgaan diterimanya pada 20 Juli 2023 lalu di Jakarta.
Tak gampang untuk bisa mendapat anugrah itu. Zainuddin harus bersaing dengan dua aktivis perlindungan anak dari Sumatera Barat dan Jawa
Tengah. Akhirnya, Aipda Zainuddin yang berhasil tokoh utamanya.
“Alhamdulillah sangat bersyukur. Semoga ini bisa lebih memotivasi,” ujar Zainuddin, Sabtu (12/8).
Zainuddin mengaku telah bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Kecamatan Simpang Empat sejak 2017.
Selama itu, dia telah berbuat banyak hal kreatif terkait anak-anak di Desa Cabi.
Pada awal di Desa Cabi inilah, Aipda Zainuddin menyulap sebuah lahan tempat pembuangan sampah menjadi taman bermain.
Lahan itu sebenarnya milik pribadi warga, namun Zainuddin berinisiatif melakukan pinjam pakai. Anak-anak desa kemudian gembira adanya
taman bermain yang dibuatnya.
Diketahui, TPSA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) itu berukuran 15 x 30 meter di Desa Cabi.
Terlintas di benak Aipda Zainudin TPSA tersebut justru membuat kondisi di Desa Cabi bertambah kumuh
Ia menilai TPSA tersebut membuat permasalahan dengan tumbuh kembang anak-anak di kawasan tersebut lantaran kumuhnya keadaan di sana.
“Mungkin dikarenakan jauhnya jarak desa ini dari perkotaan. Hal itulah yang membuat saya berinisiatif untuk mengubah yang tadinya TPSA
awalnya menjadi TBLA (Taman Bermain Layak Anak (TBLA),” ujarnya.
Kini kawasan tersebut terlihat asri. Banyak pepohonan rimbun yang membuat sinar terik matahari tak menjadi penghambat ajak-anak bermain
di kawasan tersebut.
Beberapa bangku yang terbuat dari potongan bambu dengan cat warna-warni.
Anak-anak juga terlihat sibuk bermain di beberapa sarana permainan yang tersedia.
Seperti dua buah ayunan yang terbuat dari ban bekas, hingga permainan panjat memanjat yang terbuat dari besi dan tali.
Kemudian terobosan lain yakni menghadirkan Rumah Buku di taman bermain tersebut.
Hal ini dilakukannya, untuk memberi kesempatan kepada anak-anak lebih dekat dengan dunia literasi.
Buku-buku khusus bacaan anak-anak, dibeli dengan merogoh kantongnya sendiri.
“Ya, buku-buku saya beli dari gaji yang saya sisihkan. Walau tidak banyak, misalnya beli beberapa buku saja terlebih dahulu kemudian
berikutnya beli lagi,” ucapnya.
Bahkan Zainuddin rela membawakan buku dengan menggunakan kendaraan dinas Bhabinkamtibmas kepada anak-anak desa yang tidak bisa
mendatangi Rumah Buku karena terkendala transportasi dan sebagainya.
Buku-buku dimasukkan ke boks sepeda motor yang berbentuk kapsul, sehingga dia pun menyebutnya dengan Perpustakaan Kapsul Keliling
(Puskapling).
Zainuddin juga berinisiatif membuat komunitas untuk melindungi anak-anak dan remaja di desa ini dari bahaya narkoba yakni Komunitas
Remaja Anti Narkoba (Korean).
“Anak-anak di pelosok desa juga generasi penerus bangsa. Dan ini saya lakukan karena dukungan keluarga dan atasan. Keluarga saya ikut
terlibat langsung dan sangat mendukung, kemudian juga atasan-atasan pun ikut memberikan dukungan,” ucapnya.(K-2)