Banjarbaru, KP – Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Januari tahun 2024.
Seiring puncak musim beberapa daerah di Kalsel rawan terdampak banjir.
“Utara Kalsel mulai memasuki musim hujan awal November.
Sebagian besar daerah lainnya akhir Desember, tapi puncaknya Januari 2024. Sesuai prediksi BMKG musim hujannya pendek kemarau lebih panjang,” jelas Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan
BPBD Kalsel, Ariansyah, Senin (30/10).
Menurut Ari, beberapa daerah sudah dipetakan berpotensi terdampak banjir ketika puncak musim hujan. Oleh karena itu pihaknya mengambil langkah antisipasi.
Daerah yang disebut rawan terdampak banjir meliputi 152 kecamatan se Kalsel. Lebih spesifik, Ari, menyebut kawasan pada 4 daerah aliran sungai (DAS) yang sangat rawan terdampak.
“Yang berpotensi terdampak banjir meliputi 4 DAS di Kalsel.
Pertama DAS Barabari, lalu DAS Tabalong-Balangan-Amuntai.
Kemudian DAS Riam Kiwa dan Riam Kanan yang jatuhnya ke Banjarmasin dan Banjarbaru.
Terakhir yang juga rawan DAS Cengal Batulicin,” bebernya.
Dikatakannya, langkah antisipasi dampak banjir tahun ini melalui pemetaan skenario dampak terparah berpatokan pada kejadian 2021.
Beberapa wilayah yang terdampak pada 2021 sudah dipetakan serta diupdate tambahan daerah lain yang juga berpotensi.
“Dengan asumsi daerah terdampak di mana saja, kita bisa petakan jika terjadi seperti 2021.
Maka dari itu kita siapkan semua penunjang yang diperlukan,” urainya.
Ditambahkannya, belajar dari kejadian 2021 diperlukan update beberapa tempat evakuasi lengkap dengan titik koordinat. Disebutnya bersama kabupaten kota memetakan jumlah tempat evakuasi dan tempat pengungsian.
“Selain itu juga mobilisasi saat evakuasi dan distribusi logistik, sehingga teratur berbeda dengan dulu kita tidak punya data. Sekarang sudah punya
datanya,” pungkasnya.(mns/K-2)
