Banjarmasin, KalimantanPost.com – Pemko Banjarmasin terus berusaha menarik investor dalam menanamkan investasinya di kota ini.
Sepanjang tahun 2023 diklaim realisasi investasi Kota Banjarmasin mencapai Rp 1,7 triliun atau mengalami kenaikan dibanding tahun 2022 yaitu sebesar Rp 1,3 triliun.
“ Angka itu tentunya membuktikan masuknya investasi sebagai salah satu upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin cukup tinggi,” kata Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Hal itu disampaikan Walikota Ibnu Sina usai rapat paripurna DPRD Kota Banjarmasin dengan agenda tutup sidang tahun 2023 dan buka sidang tahun 2024 kepada wartawan,Selasa (2/1/2024).
Ibnu Sina yang didampingi Wakil Walikota Arifin Noor mengemukakan, meningkatnya pertumbuhan investasi itu tidak terlepas dari kemudahan dikeluarkannya perizinan yang dimohonkan pihak investor.
Ia mengungkapkan, investasi yang masuk kebanyakan pada sektor jasa dan perdagangan di kawasan .
“ Terkait itu kita juga banyak memberikan perizinan dibidang manufaktur dan pergudangan pada kawasan yang telah ditentukan dan tidak melanggar tata ruang ,” ujarnya .
Selain manufaktur dan pergudangan yaitu di bidang IT telekomunikasi dimana sepanjang tahun 2023 ada sekitar delapan investor yang sudah menanamkan investasinya di Banjarmasin.
Ibnu Sina besarnya minat investor menanamkan investasinya di bidang telekomunikasi ini sehubungan dibangunnya Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
“ Terutama untuk pemasangan kabel bawah laut dari pulau Jawa karena jarak antara Banjarmasin dengan Kaltim lebih dekat,” kata Ibnu Sina.Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP Kota Banjarmasin Ariyani menjelaskan , meningkatnya pertumbuhan investasi itu tidak terlepas dari terobosan gencarnya promosi potensi daerah yang dilaksanakan selama ini.
ia mengatakan, terobosan itu dilakukan seperti dengan memanfaatkan berbagai kemudahan teknologi informasi yang dimiliki di DPMPTSP Kota Banjarmasin.
“Masalahnya, karena disadari melalui pemanfaatan kecanggihan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat kita akan mudah menawarkan potensi daerah atau berbagai peluang investasi yang dimiliki kota ini,” ujarnya.
Disebutkan, masuknya investasi di Kota Banjarmasin termasuk paling banyak di sektor perhotelan, usaha restoran dan cafe.
Lebih jauh Ariyani menandaskan, menyusul dipindahkannya Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diyakini akan berdampak positif bagi Kota Banjarmasin.
“Menyadari dampak positif itu tentunya menuntut Kota Banjarmasin mempersiapkan diri terhadap masuknya investor. Masalahnya, karena kota ini akan menjadi pintu gerbang IKN.,” tutup Ariyani.(nid/K-3)