PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Jelang Pemilu Kepala Daerah, suhu politik kian panas di Kalimantan Tengah (Kalteng). Terakhir muncul bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng nama yang masuk justru dari luar kader partai pengusung.
Seperti Partai Gerindra, muncul nama Agustiar Sabran-Edy Pratowo sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Kontan hal ini mendapat protes kader Gerindra Kalteng.
Protes disampaikan sejumlah kader Gerindra, dipimpin Kristian Sanco bersama tokoh Gerindra lainnya seperti Yuandreas, ke Kantor DPD Partai Gerindra Jalan Set Adji, Sabtu (27/7/2024).
Surat pernyataan protes dan penolakan diterima Tim Penjaringan Gerindra bakal calon kepala daerah Endang Susilawaty di dampingi sejumlah pengurus lainnya.
Ada tujuh poin dalam surat pernyataan yang disampaikan pihaknya, pertama diminta Partai Gerindra wajib mengusung putra-putri Kader Partai Gerindra Suku Asli Dayak.
Di poin kelima ditegaskan apabila aspirasi mereka tidak diterima, mereka akan melakukan penolakan kembali terutama calon yang bukan asli Suku Dayak.
Terkait hal mekanisme mulai pencalonan balon kepala daerah, menurut Endang Susilawary DPD Gerindra sudah melaksanakannya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Semua nama yang mendaftar sudah dikirim ke DPP untuk ditetapkan. Dijelaskan mekanisme pencalonan bisa melalui DPC, DPD dan DPP baik secara langsung maupun secara online agar mudah.
Sejuah ini nama Agustiar Sabran dan Edy Pratowo saat penjaringan diakui tidak melalui pihaknya, tetapi langsung ke Pengurus Pusat. Diketahui, Agustiar Sabran merupakan kader dan politisi PDI-Perjuangan.
Edy Pratowo kader sendiri kader dan politisi Partai Golkar. “Keduanya dari luar kader Gerindra,” tegas Kristian Sanco kepada awak media. (drt/KPO-3)