Banjarmasin, KP – Relawan yang tergabung dalam tim pemenangan pasangan calon walikota dan wakil walikota Ibnu Sina – Arifin Noor akan memantau kondisi menjelang pemilihan walikota /wakil walikota kemungkinan adanya praktik money politics atau politi uang menjelang pemilihan pada 9 Desember 2020 mendatang.
Seluruh relawan tim pemenangan pasangan Ibnu Sina – Arifin Noor bertugas mengamati kemungkinan adanya money politics menjelang pemilihan, mereka diminta agar menangkap tangan pelakunya dan melaporkannya langsung ke pihak berwajib.
Hal itu disampaikan Bambang Yanto Permono selaku ketua tim pemenangan calon walikota – wakil walikota Ibnu Sina – Arifin Noor, kepada sejumlah awak media, Selasa (24/11/2020) kemarin.
Sebelumnya Bambang Yanto menegaskan, relawan dan tim pemenangan bertekad tidak akan menggunakan cara-cara yang menodai demokrasi itu hanya untuk memenangkan Ibnu Sina – Arifin Noor
Menurutnya. indikasi adanya money politics menjelang pilwali memang tetap terbuka dan haruslah diwaspadai,
Bambang Yanto mengemukakan, pemantauan juga dilakukan bersamaan didistribusikannya Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara kepada pemilih.
” Sebab bisa jadi orang yang mengantar undangan untuk memilih ke rumah-rumah warga membawa pesan khusus untuk mempengaruhi warga memilih salah satu pasangan calon tertentu dengan iming-iming imbala ” ujarnya.
Ia juga menegaskan, tim pemenangan Ibnu Sina – Arifin Noor sudah menyebarkan para relawan diseluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berjumlah 1199.
Ketua DPC Partai Demokrat ini mengakui, dari sejumlah hasil lembaga survey pasangan Ibnu Sina – Arifin hingga kini menunduki eksatibiltas kandidat peringkat teratas.
Seperti survey terakahir yang dirilis oleh Lembaga Survey Pusat Studi Ilmu Politik dan Kebijakan Publik Banjarmasin, dari empat pasangan calon walikota dan wakil walikota, pasangan Ibnu Arifin – Ibnu Sina memperoleh eksatibiltas 44,6 Persen,” kata Bambang Yanto. (nid/K-3)
