Banjarmasin, KP – Menyusul menanggapi banyak keluhan warga terkait pembangunan jembatan penghubung di sepanjang Jalan Veteran dan A Yani Banjarmasin menyusul dilakuakn pembongkaran Jembatan Bangunan Gedung (JBG) diharapkan bisa mentaati aturan.
“Kami berharap tak ada pembangunan yang tak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan hasil kesepakatan Satgas,’’ujar Kabid Jembatan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Thomas Sigit Mugiarto kepada awak media saat mengklarifikasi soal pondasi jembatan.
Sigit menjelaskan bahwa sesuai Surat Edaran (SE) terkait prototipe JBG, maka tidak akan ada lagi pondasi ataupun tiang yang berada dibawah jembatan.
“Karena dapat menghambat aliran sungai, jika ada tiang pondasi, sehingga semua masyarakat atau pemilik usaha mendukung upaya pemerintah dalam melakukan pembangun jembatan,” bebernya, Rabu (13/10/2021).
Karena menurutnya lagi, jembatan berada diatas 20cm dari permukaan air pasang. Jika pondasi tetap dibuat, maka akan terjadi penyumbatan aliran air terutama pada aliran sungai kecil.
Untuk itulah kenapa jembatan penghubung sementara dibuat hanya dari penyusunan papan kayu.
“Pada pembuatan jembatannya nanti juga tidak ada pondasinya,” ucapnya.
Ia juga menyebutkan akan ada lima titik jembatan penghubung yang akan dibangun pihaknya setelah selesai pengerukkan sungai diharapkan bisa mematuhi surat edaran yang mengilangan pondsai di bawah jembantan tetapi cukup diatas agar tak menganggu sirukiasl air.
Adapun lima titik itu, di jalan Pandu, Gang Permata, Gang TVRI, Gang Andin Rama, dan jalan masuk SD Muhammadiyah 9.
“Sekitar RP 1,8 miliar anggaran yang dipersiapkan dalam program normalisasi serta pembangunan jembatan, sehingga diharapkan dengan sisa waktu ini dua bulan lagi diharap-kan semua program dan recana bisa selesai,” katanya.
Sementara program normalisasi sungai dikawasan lainnya, akan dilakukan pada tahun depan di APBD murni 2022. (vin/K-3)
