Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Pengaruh Aplikasi Tiktok Terhadap Perilaku Remaja

×

Pengaruh Aplikasi Tiktok Terhadap Perilaku Remaja

Sebarkan artikel ini

Oleh : Frizka Fridayanti
Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Menjamurnya globalisasi dewasa ini mengingatkan bahwa kita sedang di dalam era digitalisasi yang sangat amat pesat. Berbagai produk-produk teknologi menjamah ke seluruh penjuru dunia dengan tiada hentinya. Tidak dapat dipungkiri dengan ragamnya teknologi, membawa mau pun mencetak pola perilaku baru terhadap siapa saja yang menerimanya. Mau tidak mau teknologi pasti akan menyentuh seluruh lapisan masyarakat baik langsung mau pun tidak langsung, karena hal itu dalam era saat ini sudah bisa kita analogikan sebagai makanan sehari-hari.

Baca Koran

Entah dalam dunia pendidikan, pekerjaan, bisnis, atau pun hanya untuk sekadar hiburan teknologi selalu berperan di dalamnya. Salah satu produk teknologi yang memiliki “gelar” juara pertama dalam kategori hiburan dalam App Store yaitu aplikasi Tiktok. Tiktok ini sangat melejit dari awal era pandemi Covid-19 hingga saat new normal. Tiktok sendiri merupakan suatu media sosial atau platform video yang berasal dari Tiongkok yang dikembangkan oleh Zhang Yiming pada 2012.

Awalnya aplikasiini berisikan video-video para penggunanya selama 15 detik serta adanya kolom komentar. Seperti yang sudah dijelaskan, Tiktok ini menjadi salah satu aplikasi yang sangat populer di Indonesia, pada Juli 2020, tercatat 30,7 juta masyarakat Indonesia menjadi pengguna Tiktok. Umumnya aplikasi ini menyuguhkan berbagai fitur seperti stiker dan efek dalam pembuatan video, fitur beautify, live, bahkan Tiktok Shop.

Dengan banyaknya fitur serta pengunanya aplikasi ini tentu disambut dengan hangat oleh para remaja. Yang seperti diketahui, remaja ingin selalu mencoba hal-hal baru yang tentunya menyenangkan. Selain itu Tiktok bisa menjadi salah satu opsi bagi kalangan remaja untuk menyalurkan ekspresi diri, penghibur saat mereka bosan, mau pun ajang mencari segala informasi terkini. Tahap remaja merupakan fase seorang anak-anak yang sedang berpindah ke fase dewasa, dimana hal tersebut mereka sedang mencari jati dirinya. Dengan adanya fitur like dan komentar membuat orang berlomba-lomba membuat video seunik mungkin, sekreatif mungkin demi mendapatkan like serta ketenaran dalam aplikasi yang sedang tren tersebut. Dengan munculnya kreatifitas-kreatifitas yang baru membuat Tiktok menjadi suatu wadah untuk para trendsetter sangat berkemungkinan besar hal-hal yang sedang tren atau viral di Tiktok menjadi motivasi para remaja untuk melakukan hal yang sama. Contohnya pada kisaran awal 2020, banyak remaja (pelajar) membuat konten tentang memperkenalkan teman-teman di kelasnya, yang awalnya hanya beberapa pengguna saja yang membuat konten tersebut, namun menjadi viral karena menuai banyak like dan komentar.

Baca Juga :  HARTA

Banyak media berpendapat bahwa Tiktok ini mayoritas disukai oleh kaum remaja yang tentu menuai pro kontra, seperti yang diketahui sebelumnya hal yang mendasar yaitu globalisasi akan membawa berbagai dampak entah itu dampak baik atau buruk. Beberapa diantaranya dalam dampak yang baik yaitu meningkatnya kreatifitas remaja dalam bembuat suatu video, kreatifitas dalam mengembangkan bakat yang mereka punya, mau pun membuat jaringan pertemanan semakin luas. Tentu ada pula dampak buruk diantaranya yaitu remaja dapat mengonsumsi berita hoax, hate speech dan lainnya. Dewasa ini, Tiktok memiliki dampak yang sangat besar terhadap perilaku remaja. Kata “fomo” (fear of missing out) menjadi alasan mengapa generasi muda zaman sekarang selalu ingin mengikuti tren yang ada tanpa tahu apa manfaatnya.

Tak hanya konten atau membuat video, pengaruh tiktok dapat menyentuh penggunaan kata para remaja dalam berkomunikasi di lingkungan sosialnya. Selain itu dalam kehidupan sosial, Tiktok menjadi pengalihan para remaja untuk menghilangkan rasa bosan. Tidak harus keluar rumah atau bersosialisasi dengan orang lain pun dapat menghilangkan kejenuhan dengan membuka aplikasi Tiktok. Beralih dari konteks hiburan, Tiktok pun dapat menjadi salah satu sumber penghasilan oleh para remaja untuk menambah uang saku.

Sistem endorsement yang sangat sering di temui di aplikasi Tiktok dilakukan oleh para remaja. Dengan review mengenai suatu produk yang dikemas dengan menarik dan realistis menjadikan endorsement di Tiktok sangat digandrungi. Oleh karena itu Tiktok dapat menciptakan pola sosial baru, yang mana sosialisasi antara remaja tak selamanya tatap muka, pengaruh tren yang ada mengubah prilaku sosial, serta pola iklan atau promosi yang tak lagi dilakukan secara langsung. Dengan adanya pola sosial baru yang merujuk kepada modernisasi ini tentu dapat memunculkan stigma diskriminasi terhadap orang khususnya remaja lain yang tidak ikut serta dalam modernisasi “Tiktok” ini. Sebutan tidak kekinian, kuno, atau ketinggalan zaman bagi siapa saja yang tidak mengikuti perkembangan Tiktok, namun padahal faktanya seharusnya tidak seperti itu.

Baca Juga :  Saatnya Bijak dalam Mengulurkan Tangan

Dapat disimpulkan bahwa aplikasi Tiktok merupakan salah satu dari bentuk modernisasi di era digitalisasi saat ini yang membawa pengaruh yang cukup luas terhadap perilaku sosial dan kebiasaan para remaja yang membentuk pola sosial yang baru dikalangan remaja. Yang tentu memiliki sisi negatif dan juga positif bagi siapa saja yang menggunakannya. Bagaimana memanfaatkan aplikasi Tiktok tergantung pribadi masyarakat khususnya remaja, apakah berguna bagi kehidupan sosial atau pun tidak.

Iklan
Iklan