BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Penampilan tim nasional Indonesia dalam beberapa kali pertandingan uji coba dengan tim kuat seperti Curacau dan terakhir Argentina, terdapat titik kelemahan di posisi kiper dan striker.
Kiper Timnas Indonesia, Nadio Argawinata yang dipasang di bawah mistar gawang hanya terdiam dan melihat tendangan jarak jauh Curacau yang rata-rata bermain di Eropa.
Begitu juga dengan Ernando Ari Sutaryadi juga terpana dengan sepakan torpedo pemain Argentina yang membela Juventus, Leandro Paredes di menit 38 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (19/6/2023) lalu.
Bila Timnas Indonesia ingin bersaing di papan atas Asia seperti Jepang, Iran, Korea Selatan, Arab Saudi maupun Australia maupun lolos ke Piala Dunia 2026 mendatang, diperlukan kiper handal dan berpengalaman berkiprah di Eropa.
Ini tak meremehkan kiper lokal, sebenar cukup bagus. Namun, tinggi badan yang kurang ideal dan pengalaman ‘mengantisipasi’ pemain kelas dunia maupun berkiprah di level liga Eropa tidak ada sama sekali.
Satu-satunya jalan supaya Timnas Indonesia kokoh dengan menaturalisasi dua pemain keturunan Indonesia, Cyrus Margono dan Emil Audero Mulyadi.
Saat ini kekuatan Timnas Indonesia sudah mumpuni, karena diperkuat keturunan berkiprah di Eropa seperti Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Rafael Struick, Jordi Amat dan Elkan Baggott.
Emil Audero saat ini berusia 26 tahun dan berkarier di Italia bersama Sampdoria dan diincar klub raksasa Lazio dan Inter Mila.
Emil Asam garam manis pahitnya Liga Italia sudah dirasakan dengan seksama oleh pria kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat itu.
Sementara itu, Cyrus mulai dipercaya klub raksasa Yunani, Panathinaikos FC. Ini terbukti, pemain keturunan Indonesia dibawa dalam rombongan 33 pemain Panathinaikos saat menjalani tur pra musim ke Austria.
Selain Cyrus Margono, ada tiga kiper lainnya yang diboyong klub elit Yunani, Lodygin, Enonoyqoe dan Brignoli.
Cyrus sendiri saat ini berusaha menaturalisasi sendiri menjadi warga negara Indonesia, sehingga pecinta sepakbola Tanah Air mengapresasinya.
“Keren nih,” tulis ardhan.fakhri,
“Kentel banget jowonya,” tulis ariepfdhl._
“Kebanggaan lokal,” timpal netozen lainnya, farelnosyapratama.
Cyrus Ashkon Margono, nama lengkapnya, lahir di New York, Amerika Serikat, 9 November 2001.
Cyrus Margono resmi dikontrak klub asal Yunani Panathinaikos FC pada 30 Agustus 2021. Cyrus dikontrak selama 3 tahun.
Pemain dengan tinggi 188 senti meter ini merupakan keturunan Indonesia-Iran. Ayahnya bernama Johan dan ibunya bernama Sepeedeh. Dia juga mempunyai saudara kandung yaitu Armon.
Karena ayahnya asli orang Indonesia, dalam proses pengembalian paspor Indonesia milik Cyrus Margono diprediksi tidak membutuhkan waktu lama.
Cyrus sebernaya tidak bisa disebut WNA. Pasalnya, dirinya memiliki kewarganegaraan ganda.
Dia saat ini memiliki status sebagai warga negara Amerika Serikat. Namun, dia masih bisa menjadi WNI dengan melepas kewarganegaraan ganda tersebut.
Mantan utusan PSSI untuk pengurusan pemain naturalisasi, Hamdan Hamedan, menjelaskan jika jalan Cyrus kembali mendapatkan paspor WNI akan lebih mudah.
Bahkan, proses tersebut akan lebih mudah daripada yang sudah dijalani oleh Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama. Pasalnya, Cyrus menggunakan jalur pribadi dalam proses ini.
“Iya, beda. Jordi Amat dan kawan-kawqm dulu berstatus WNA sehingga menggunakan Pasal 20 UU no. 12 Tahun 2006 untuk dinaturalisasi atas dasar ‘kepentingan negara’.”
“Langkah awalnya pun harus lewat federasi dan Kemenpora—bukan jalur pribadi seperti Cyrus,” kata Hamdan Hamedan di Instagram pribadinya.
Akan Cyrus dan Emil benar-benar bisa membela Timnas Indonesia dan pelatih Shin Tae-yong mau memboyong ke Piala Asia 2023, Januari 2023 mendatang maupu kualifikasi Piala Dunia 2026, ditunggu perkembangannya. (Mau/KPO-3)
