JAKARTA, Kalimantanpost.com – Bagi orang yang berjuang melawan sembelit, nasehat lama yang mengatakan penderitanya harus makan lebih banyak serat mungkin akan terdengar sangat membosankan.
Ada beberapa makanan yang mungkin layak untuk dicoba, jika kita ingin meringankan rasa sembelit tersebut?
Sebagaimana dilansir dari Medical Daily pada Senin (23/12), Ahli Bedah dari Inggris, Dr. Karan Rangarajan, mengatakan ada empat makanan khusus yang tidak hanya membantu meringankan sembelit, tatapi juga membantu mengurangi risiko kanker usus besar (kolorektal).
Keempat makanan itu yakni:
- Kiwi
Kiwi merupakan salah satu buah yang kaya nutrisi yang dikenal karena kandungan vitamin C-nya yang tinggi, dan kandungan kalori yang rendah.
Menurut Dokter Rangarajan, sebuah studi telah membuktikan bahwa memakan buah kiwi sama efektifnya dengan kulit psylium dan prem untuk memperbaiki gejala kembung dan sembelit.
Melalui sebuah video yang diunggahnya ke TikTok, Rangarajan juga menyatakan bahwa kiwi sangat kaya akan serat larut yang membuat tinja lebih lunak dan meningkatkan frekuensi tinja tanpa efek samping yang terkait dengan beberapa obat pencahar.
- Kopi
Kalau biasanya kopi seringkali dikonsumsi karena kesehatan, maka kita harus mulai mengetahui manfaatnya bagi kesehatan.
Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa kopi mendukung kesehatan usus dan mengurangi risiko penyakit hati berlemak dan sirosis.
Kopi mengandung dua manfaat sekaligus, yaitu serat larut dan polifenol. Polifenol bertindak sebagai prebiotik untuk memberi makan bakteri usus.
Kopi juga dapat meningkatkan motilitas usus sehingga bermanfaat untuk mengurangi sembelit.
- Kacang Campur
Bagi pecinta camilan, pertimbangkanlah untuk mengganti keripik kentang asin olahan dengan segenggam kacang campur.
Rangarajan mengatakan kacang campur seperti almond, kenari, dan pistachio menawarkan berbagai serat prebiotik yang mendukung keragaman mikroba di usus.
Konsumsi rutin sebanyak 20 hingga 30 gram setiap hari juga dapat membantu mengurangi risiko kanker kolorektal.
- Yogurt
Yogurt menjadi makanan pokok favorit di antara ahli bedah gastrointestinal menurut Rangarajan.
Ia menganjurkan yogurt yang dikonsumsi harus mengandung kultur hidup dan aktif seperti lactobacillus dan bifidobacterium, yang dapat membantu menambah jumlah mikroba baik.
“Yogurt telah terbukti dapat meringankan gejala IBS dan bahkan dapat meningkatkan pencernaan laktosa pada mereka yang tidak toleran terhadap laktosa,” katanya. (ant/KPO-3)