PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di wilayah Kalteng masih berada di atas harga yang ditetapkan oleh dua provinsi penghasil kelapa sawit di wilayah Kalimantan, yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
“Harga TBS Kalteng masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan harga TBS di Kalbar dan Kaltim,” ucap Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dinas Perkebunan Kalteng, Achmad Sugianor.
Hal tersebut diungkapkannya saat memimpin Rapat Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit produksi petani pekebun periode I bulan Januari 2025 di Palangka Raya, Jumat (17/1/2025).
Menurutnya, sesuai data realisasi kontrak penjualan CPO dan Inti Sawit (PK/Palm Kernel) yang telah dikirimkan perusahaan per 1-15 November 2024, maka hasil perhitungan indeks “K” dan harga pembelian TBS untuk periode I bulan Januari 2025 ini, telah ditetapkan CPO sebesar Rp14.154,91 untuk Inti Sawit (PK/Palm Kernel) sebesar Rp11.017,52 dengan indeks “K” sebesar 91,58%.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan tim Pokja Penetapan Harga TBS, maka harga TBS kelapa sawit produksi pekebun mitra untuk periode I bulan Januari 2025 pada semua umur tanaman adalah sebagai berikut: pada umur tanaman tiga tahun Rp2.458, umur empat tahun Rp2.683.
Untuk umur lima tahun Rp2.899 dan umur enam tahun Rp2.983, umur tujuh tahun Rp3.043, umur delapan tahun Rp3.177, untuk umur sembilan tahun Rp3.261 dan pada umur 10-20 tahun Rp3.362.
“Diharapkan harga yang telah ditetapkan ini adalah harga yang wajar diterima pekebun mitra kita, dan dibayarkan perusahaan,” tandasnya.
Rapat dihadiri Biro Perekonomian Setda Kalteng, GAPKI Kalteng, Tim Pokja Penetapan Harga TBS, perusahaan mitra, Forum Petani Sawit, petani mitra dan perwakilan koperasi, akademisi, serta dinas yang membidangi perkebunan kabupaten/kota se Kalteng. (drt/KPO-4).
