BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan (Kalsel) menjamin ketersediaan LPG 3 kg mencukupi dan distribusi semua jenis bahan bakar minyak berjalan lancar di Banua.
Hal tersebut disampaikan Dewan Pertimbangan Hiswana Migas Kalsel, Addy Chairuddin Hanafiah, di sela kegiatan rutin buka puasa bersama, yang dihadiri anak-anak panti asuhan, anggota Hiswana Migas, dan para pemangku kepentingan lainnya, di Sekretariat Kantor Hiswana Migas Kalsel, Kamis (6/3/2025) kemarin.
Untuk pasokan dan distribusi BBM di momen Ramadan 1446 H dan menjelang Idulfitri nanti, Hanafiah menegaskan bahwa tidak ada pengurangan, serta berjalan dengan baik.
“Semua kebutuhan menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri tahun ini sudah diperhitungkan dengan baik,” ucapnya.
“Hanya saja, untuk penjualan Pertamax, ada sedikit penurunan. Namun tidak banyak,” sambungnya.
Hanafiah juga mengajak masyarakat untuk tetap percaya terhadap distribusi BBM yang dilakukan Pertamina. Ia juga meyakinkan, sejauh ini seluruh proses penyaluran berjalan lancar tanpa adanya indikasi negatif yang merugikan masyarakat.
“Kami melihat semua proses distribusi berjalan dengan baik. Tentunya kami juga berharap agar ke depannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau merugikan. Kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina tetap tinggi, dan kami berupaya untuk menjaga hal tersebut dengan memastikan distribusi berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait pasokan LPG 3 kg, Wakil Ketua Hiswana Migas Kalsel H.M. Irfani mengungkapkan ada penambahan sekitar 5 persen dari Pertamina.
“Kurang lebih 5 persen penambahan dari Pertamina. Selain itu, penyaluran LPG lebih bagus, aman terkendali untuk masyarakat. Terkait stok juga insyaAllah aman sampai lebaran nanti,” bebernya.
Pada bagian lain, Hiswana Migas Kalsel juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dengan maraknya isu Pertamax oplosan yang beredar, karena sejauh ini tidak ada indikasi yang mengarah pada hal tersebut di Kalimantan Selatan.
“Masyarakat tidak perlu cemas, dan bisa menyesuaikan jenis BBM dengan kondisi mesin kendaraannya. Kami juga akan terus melakukan pemantauan,” tutup Irfani. (Opq/KPO-1)
