Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Tangis Haru di Tradisi Siswa Basuh Kaki Orang Tua di Acara Perpisahan Kelas VI MI TPI Sungai Jingah Banjarmasin

×

Tangis Haru di Tradisi Siswa Basuh Kaki Orang Tua di Acara Perpisahan Kelas VI MI TPI Sungai Jingah Banjarmasin

Sebarkan artikel ini
IMG 20250619 WA0035
Acara perpisahan siswa kelas VI Madrasyah Ibtidaiyah (MI) TPI Sungai Jingah Banjarmasin berupa sungkem dan tradisi membasuh kaki ibunya di dalam baskom pada acara perpisahan di halaman sekolah, Kamis (19/6/2025). (Kalimantanpost.com/ful)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Orangtua murid, siswa dan guru tak kuasa menitikkan air mata sewaktu murid-murid kelas VI Madrasyah Ibtidaiyah (MI) TPI Sungai Jingah Banjarmasin di acara sungkem dan tradisi membasuh kaki ibunya di dalam baskom pada acara perpisahan di halaman sekolah, Kamis (19/6/2025).

Apalagi lagi yang dibawakan cukup menyayat hati menambah suasana haru hingga siswa kelas lainnya yang menangis.

Baca Koran

Para orang tua berjajar duduk di kursi sedangkan siswa kelas VI duduk bersimpuh di lantai menghadap orang tua masing-masing.

Para orang tua melepas alas kaki, ada yang pakai sepatu, dan sandal. Perlahan kaki direngkuh sang anak. Lalu, dicelupkan ke dalam ember kecil. Dibasuh berkali-kali. Dari punggung kaki, mata kaki, kuku, hingga telapak kaki.

“Tradisi anak bakti membasuh kaki orang tua (ibu) akan tetap kita pertahankan disela-sela acara perpisahan siswa kelas VI,” ujar Hj Elly Yurita, SE, Kepala Sekolah TPI Sungai Jingah Banjarmasin, Kamis.

Menurut dia, di era modern sekarang ini, tradisi basuh kaki ini sudah mulai ditinggalkan, padahal sangat baik digelar terutama di momen perpisahan.

“Tradisi ini memiliki makna dan filosofi yang mendalam dan sangat bagus diadakan sebagai tanda bakti sekaligus restu anak kepada orangtua,” ucapnya.

Sebelumnya acara basuh kaki orangtua, acara perpisahan dan pelepasan Peserta Didik Kelas VI MI TPI Sungai Jingah Banjarmasin tahun pelajaran 2024/2025 diawali dengan kata sambutan dari siswa yang ditinggal dan siswa yang baru lulus.

Selanjutnya pengumuman siswa nilai tiga terbaik dan guru teladan di sekolah.

“Sebenarnya ada 10 orang guru yang mengajar disini dan semuanya cukup baik, tapi kita pilih yang terbaik di antara terbaik,” papar Elly.

Baca Juga :  Sinergi Kemenkum Kalsel dan Pemko Banjarmasin: Sungai Jingah Cetak Sejarah Jadi Kawasan KI Pertama di Kalsel

Akhirnya sebagai guru teladan Madrasyah Ibtidaiyah (MI) TPI Sungai Jingah Banjarmasin diterima Rosidah SPd.

“Jumlah siswa yang lulus tahun ini sebanyak 9 orang dan lulus 100 persen. Nilai
tinggi 8,9 dan paling rendah 7,6,” ujar Elly.

IMG 20250619 WA0036

Dijelaskan mantan karyawan Bank di Kota Banjarmasin, lulusan di sekolah ini bisa bersaing dengan dua pendidikan lain.

“Ini terbukti seluruh siswa yang telah lulus dari sini diterima di SMP seperti SMPN 24, SMPN 17 Banjarmasin, SMPN 27 Banjarmasin,” katanya.

Selain itu, MI yang berdiri 75 tahun ini, kata Elly telah mencetak mantan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, mantan Sekda Kalsel Fahrin Ilham, mantan Direktur Bank Kalsel Irfan.

Acara perpisahan sendiri pengurus Yayasan H Sukhrowardi, orangtua siswa dan tokoh masyarakat.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Perpisahan Novia Meilita,S.Pd mengatakan kali ini digelar secara sederhana dan penuh hikmat.

“Selain acara perpisahan, kami juga menampilkan beberapa hiburan dari siswa kelas 1 hingga kelas V yang merupakan binaan guru,” ungkapnya.

Ada beberapa jenis tarian yang ditampilkan siswa, pagelaran maulid habsi, menyanyi dan lain-lain.

“Kita memang ada grup Maulid Habsyi dari siswa. Menariknya Maulid Habsyi kami ini sering diundang diberrbagai acara di kampung-kampung,” ungkapnya.

Juga ada pembelajaran seperti Shalat Duha, sholat zuhur berjemaah, ekskul Tahsin dan Tartil Quran.

“Juga ada baca tulis Alquran sekaligus TP Alquran sampai khatam Alquran. Jadi, anak-anak yang sekolah disini tak lagi sekolah di TPA di luar,” ungkapnya.

Novia juga menjelaskan ada kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, futsal, menari dan lain.

“Anak-anak juga kami ikutkan lomba olimpiade walau pun masih belum bisa meraih juara. Namun, saat lomba masih bisa bersaing dengan sekolah lain,” pungkasnya. (ful/KPO-3)

Baca Juga :  Jaga Eksistensi Sasirangan di Kancah Nasional

Iklan
Iklan