Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

BI Diminta Kendalikan Inflasi di Kalsel

×

BI Diminta Kendalikan Inflasi di Kalsel

Sebarkan artikel ini
IMG 20200306 WA0022
DIKUKUHKAN -- Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyerahkan berita acara pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Amanlison Sembiring di Banjarmasin, Jumat. KP/Lili

Banjarmasin, KP – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring diminta perannya untuk menjaga dan mengendalikan inflasi di daerah ini serta terus berupaya mengembangkan UMKM untuk m emajukan perekonomian daerah.  


Permintaan itu disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo pada Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Amanlison Sembiring, yang sebelumnya dijabat Herawanto,  Jum’at (6/2/2020) di Mahligai Banjarmasin.

Baca Koran


Acara pengukuhan Kepala Perwakilan BI Kalsel yang langsung dilakukan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, dihadiri Gubernur Kalsel diwakili Sekdaprov Harris Makkie,  Ketua DPRD Kalsel, sejumlah kepala daerah/wakil kepala daerah,  perwakilan pejabat tinggi Korem 101/Antasari dan Polda Kalsel, serta tamu undangan lainnya.


Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyampaikan, Kasus Corona dari segi ekonomi diliat dari jalur perdagangan dan produksi sudah pasti melalui jalur investasi dan juga melalui kegiatan yang terkait dengan pariwisata.


“Karena kita ketahui bahwa China itu merupakan pemasok bahan baku bagi banyak negara, melihat resiko ini tidak panjang diperkirakan akan berakhir di semester pertama tahun ini setelah turun tekanannya ada di bulan pertama mulai membaik, kedua dan akhirnya kembali ke jalur normalnya di semester kedua inilah yang dilihat secara global oleh karena itu memang semua negara akan terkena termasuk Indonesia,” katanya.


Dody menambahkan, melalui empat jalur dari perdagangan, investasi dari produksi dan juga dari pariwisata, bagi Indonesia melihat ekonomi kita bank Indonesia tahun 2020 dari 5,1 sampai 5,5 rangenya menjadi 5 persen sampai dengan 5,4 persen artinya ekonomi mungkin akan terkoreksi ke bawah di semester satu membaik sedikit semester kedua.


“Merupakan gejala yang sama di seluruh negara jadi please kita melihat ini jangan hanya dalam konteks di Indonesianya melemah ini memang terjadi serempak di semua negara yang penting adalah apa mitigasi apa kebijakan yang diambil secara nasional untuk menahan ekonomi tidak melemah lebih dalam, pertama Bank Indonesia sudah melakukan kebijakan yang sifatnya stimulus dengan memotong suku bunga kebijakan tambahan dua puluh lima basis poin pengurangan nol koma dua puluh lima persen kita lakukan di minggu yang lalu pada hari kamis,” tambahnya.

Baca Juga :  Geopark Meratus Resmi Berstatus UGGp


Harapannya, pelaku ekonomi jangan kehilangan confidence, jangan kehilangan keyakinan kepercayaan bahwa ekonomi Indonesia makin tumbuh, memang melambat tapi kemudian membaik di semester kedua, confidence harus dijaga oleh karena itu nanti BI akan banyak komunikasi kepada masyarakat penerima melalui media, bagaimana melihat outlet kedepannya prospek ke depannya yang lainnya tentunya adalah melanjutkan apa saja yang telah dilakukan selama ini.


“Kenapa inflasi masih tinggi di 2019 meningkat dari 2018, upaya ini tentunya nanti Bank Indonesia melalui forum TPID akan terus menggiatkan langkah langkah tentunya menjaga inflasi, khususnya inflasi di pangan, yang lainnya peran Bank Indonesia akan diteruskan dari sisi UMKM dari kita melakukan inklusif ekonomi ini melibatkan banyak pelaku ekonomi untuk memajukan perekonomian daerah yang lainnya dari sisi ekonomi syariah tentunya pengembangan penguatan ekonomi keuangan syariah akan diteruskan, terakhir tentunya Bank Indonesia punya tugas utama melakukan kajian sebagai bagian kita melakukan bermitra dengan pemerintah daerah apa pandangan bank indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan, meningkat sumber baru pertumbuhan ekonomi,” pungkas Dody. (lia/KPO-1)

Iklan
Iklan