Martapura, KP – Bencana bisa datang kapan saja, sehingga diperlukan keahlian dalam menangani bencana. Atas dasar itu sebanyak 19 perusahaan tambang dibekali keahlian penanganan bencana.
“Perusahaan tambang berjumlah 19, 2 lainnya perusahaan jasa perizinan sehingga totalnya 21. Hari ini (kemarin, red) tim perusahana tambang dilatih penanganan insiden musibah dan diajarkan menggunakan peralatan pertolongan pertama,” jelas Ketua Forum KTT Provinsi Kalsel, Hari Sutikno, Kamis (5/3), di sela Technical Meeting and Workshop Road Accident Rescue and Mass Casualty Response, di Kiram Park.

Menurut Hari, pembekalan tersebut selain untuk kepentingan kompetisi
South Kalimantan Fire and Rescue Challenge (SKFRC), juga untuk memberikan ilmu kepada perusahaan.
Kompetisi SKFRC akan dilaksanakan pada tanggal 4–7 April mendatang.
Tim rescuer masing-masing perusahaan tambang akan saling unjuk keterampilan dan keahlian dalam menghadapi beragam bencana. Meskipun konsepnya adalah kompetisi, namun kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi para rescuer di masing-masing perusahan tambang untuk saling berbagi pengetahuan, wawasan, dan mengeratkan kebersamaan.
“Kita sering menghadapi beragam bencana. Maka dari itu, kesiapsiagaan dan keandalan saat diterjunkan ke wilayah bencana pasti sangat diperlukan. SKFRC ini bisa menjadi wadah untuk meningkatkan kapabilitas tersebut, bagaimana melakukan pertolongan yang cepat dan tepat.” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, melalui Kabid Mineral dan Batu Bara, A. Gunawan Harjito, menyambut baik kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di Kalsel tersebut. “Output nya nanti perusahaan tambang bisa membentuk wadah tim rescue, sehingga jika terjadi bencana apapun tim rescue bisa kita turunkan membantu masyarakat,” ucapnya. (mns/KPO-1)