Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Pandemi Covid-19
Hanya Tersisa Dua Event Wisata

×

Pandemi Covid-19<br>Hanya Tersisa Dua Event Wisata

Sebarkan artikel ini
hal9 3klmatas 7
ZIARAH - Jajaran Pemko Banjarmasin saat menziarahi makam Pendiri Banjarmasin, Sultan Suriansyah di Kuin Utara, dalam rangkaian acara Hari Jadi Banjarmasin tahun lalu. (KP/zakiri)

Banjarmasin, KP – Event wisata di Kota Banjarmasin yang selalu ditunggu-tunggu warga di setiap tahunnya kini hahya tinggal kenangan

Pasalnya, Berbagai kalender event rutinan yang menjadi andalan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk mendatangkan wisatawan pun batal digelar.

Baca Koran

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina membeberkan, bahwa di tahun 2022 ini, agenda wisata rutinan yang digelar oleh pihaknya hanya tersisa dua event saja.

Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, termasuk Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini, belum juga selesai.

Alhasil hanya beberapa event yang masih dipertahankan, misalnya adalah Hari Jadi (Harjad) Kita Banjarmasin yang dilaksanakan setiap bulan September.

“Paling yang dipertahankan Harjad,” ucapnya saat ditemui awak media di lobi balai kota, tanpa menyebutkan event satuhya lagi, Sabtu (12/2) kemarin.

Dalam agenda harjad itupun hanya ada beberapa acara pendukung. Misalnya Festival Pasar Terapung dan juga Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF).

Kendati demikian, orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai itu menekankan, bahwa hal tersebut sifatnya masih situasional.

“Seperti tahun kemarin. Rangkaian harjad kita (Kita Banjarmasin) diselenggarakan dengan metode hybrid atau gabungan. Ada yang online dan atau juga yang offline,” ungkapnya.

Menurutnya, adanya Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap agenda kepariwisataan di Kota Banjarmasin.

“Biasanya ada sekitar 40 event. Tapi karena adanya pandemi Covid-19, maka banyak yang ditiadakan,” ujarnya.

Meski Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI sedang gencar mempromosikan kepariwisataan di Indonesia.

Namun dengan kondisi lonjakan kasus Covid-19 yang dikatakan sudah masuk dalam gelombang ketiga saat ini, memhuat pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

“Meski gencar mempromosikan pariwisata, tapi pada saat bersamaan angka Covid-19 naik. Akhirnya terpaksa harus menjalankan kebijakan pembatasan, seperti penerapan prokes ketat disuatu wisata,” pungkasnya.

Baca Juga :  Banjarmasin Tunjukkan Keberhasilan Inovasi Sanitasi Kota di Forum South and South-East Asia CWIS Bandung

Sedangkan kondisi objek wisata Siring di Jalan Piere Tendean yang setiap akhir pekan selalu dipenuhi pengunjung? Ibnu menegaskan bahwa kawasan wisata di Kota Banjarmasin, khususnya siring Jalan Piere Tendean, masih belum dibuka.

“Saat ini belum dibuka, meskipun disitu juga ada aktivitas masyarakat yang tidak resmi. Tapi nanti akan kita perketat,” jelasnya.

Ia menjelaskan, bahwa di akhir Desember 2021 yang lalu, Pemko Banjarmasin sempat melakukan ujicoba pembukaan kawasan siring Jalan Piere Tendean khususnya Wisata Pasar Terapung.

Hal ini dilakukan sebagai persiapan pembukaan kawasan siring, terlebih waktu itu angka kasus Covid-19 di Bajarmasin sudah nol kasus

Namun seiring kembali meningkatnya angka kasus Covid-19, Ibnu pun menerangkan rencana pembukaan kawasan siring pun belum bisa direalisasikan.

“Waktu mau kami buka, angka kasus Covid-19 kembali meningkat. Jadi, kami tutup saja,” tuntas Ibnu. (kin/K-7)

Iklan
Iklan