Palangka Raya, KP – Akhir tahun atau pada bulan Desember 2022 lalu menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Eko Marsoro menyebutkan Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,24 persen.
Kepada media dalam press realse bulanan, Senin (2/1) ia menjelaskan berdasarkan dua kota acuan Palangka Raya dan Sampit, terjadi inflasi di Kalimantan Tengah sebesar 0,24 persen dengan indeks harga konsumen atau IHK sebesar 115,64.
Inflasi itu merupakan gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Desember 2022 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,93 persen.
Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,43 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen. Inflasi gabungan Palangka Raya dan Sampit juga terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,06 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen.
Untuk inflasi tahun kalender pada Desember 2022 terhadap Desember 2021 untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 6,32 persen dan inflasi tahun ke tahun pada Desember2022 terhadap Desember 2021 sebesar 6,32 persen.
Dan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada bulan Desember 2022 antara lain beras, emas perhiasan, rokok kretek filter, telur ayam ras, makanan ringan atau snack, tomat, ikan gabus, wortel, ikan asin telang, dan minyak goreng.
Komoditas yang mampu menahan laju inflasi, pada Desember 2022 antara lain angkutan udara, kacang panjang, ikan tongkol atau ikan ambu-ambu, bahan bakar rumah tangga, bawang merah, daging ayam ras, ikan nila, sabun detergen bubuk atau air, ikan selar atau ikan tude, dan kopi bubuk, tandasnya.
Eko Marsoro juga menjelaskan perkembangan angkutan udara, akomodasi dan lainnya pada bulan Desember yang umumnya mengalami perkembangan yang minim, namun tetap mampu pertumbuhan bagi ekonomi Kalteng.(drt/k-10)