Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Pemuda Alami Gangguan Mental Melompat dari Tower

×

Pemuda Alami Gangguan Mental Melompat dari Tower

Sebarkan artikel ini
5 HL Mayat 3klm
MAYAT - Penemuan mayat yang tertelungkup di Desa Asam-Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut. (KP/humas polres tala)

Kondisi mental anak keponakannya tersebut belakangan ini memang kurang stabil, sejak tak mau lagi minum obat.

Pelaihari Kalimantanpost.com – Pemuda berinisial J (21) ditemukan tewas dengan kondisi tertelungkup di lahan kosong berdekatan dengan menara Base Tranceiver Station (BTS) di Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong Minggu (15/10) pagi.

Kalimantan Post

Diduga korban meninggal akibat terjatuh dari ketinggian berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), visum et repertum, dan keterangan sejumlah saksi yang dimintai keterangannya oleh polisi.

“Korban memanjat tower BTS itu, lalu terjatuh dan meninggal,” sebut Kapolres Tala AKBP Rofikoh Yunianto melalui Kapolsek Jorong Iptu Andik Ariyanto.

Kapolsek menuturkan sekitar pukul 07.00 Wita pihaknya menerima laporan via handphone dari warga bahwa telah terjadi penemuan mayat seorang laki-laki di Desa Asamasam RT 13.

Pihak keluarga telah mengevakuasi jenazah dari RSUD Hadji Boejasin, Pelaihari, untuk dibawa ke rumah duka di lingkungan RT 10 Dusun 3.

Almiyadi, pihak keluarga korban, menuturkan belakangan ini keponakannya J kerap berjalan malam. Sebelumnya, juga sering jalan, namun siang hari.

“Biasanya kalau pas jalan, ada adiknya yang menemani. Cuma kadang jalan sendiri,” ucap pria yang menjabat sebagai Kepala Dusun 4 Desa Asam-asam ini.

Dia mengatakan kondisi mental anak keponakannya tersebut belakangan ini memang kurang stabil, sejak tak mau lagi minum obat.

Dikatakannya, sekitar satu atau dua tahun lalu, pemuda berusia 21 tahun ini pernah dirawat di RSJ Sambang Lihum di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.

Kemudian setelah kondisi kejiwaan membaik, J dibawa pulang dan rutin minum obat sesuai petunjuk petugas RSJ. Tiap bulan pihak keluarga mengambil obat.

“Tapi kata ibunya, akhir-akhir tak mau lagi minum obat sehingga mentalnya menjadi tak stabil. Lalu, jadi sering jalan karena sulit tidur,” paparnya. (rzk/K-4)

Baca Juga :  Kakek Pencari Ikan Ditemukan Meninggal Dunia di Rawa
Iklan
Iklan