Banjarbaru,KP- Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, bertemu kader Posyandu se-Kota Banjarbaru dalam rangka penyerahan bantuan Antropometri Kit, Cadangan Pangan Pemerintah, penyerahan Simbolis Rehabilitasi bangunan Posyandu, serta penandatangan komitmen cegah stunting di Kebun Raya Banua, pada Selasa (06/02/2024).
Dengan Posyandu sebagai ujung tombak dalam menyebarkan informasi kesehatan dan melaksanakan tugas pemantauan tumbuh kembang anak-anak, dengan tujuan utama menciptakan masyarakat yang sehat. Tentunya, Posyandu memiliki peran yang krusial dalam menanggulangi permasalahan stunting di Indonesia.
Aditya menyampaikan adanya beberapa permasalahan utama di masyarakat, di antaranya kemiskinan, yang saat ini menjadi fokus utama untuk pemberantasan permasalahan stunting.
“Stunting bukan hanya masalah terkait tumbuh kembang anak yang terhambat, tetapi juga melibatkan permasalahan pola asuh anak, sanitasi lingkungan, asupan gizi, dan berbagai aspek lainnya. Oleh karena saya berharap agar seluruh stakeholder dapat bersinergi dan terus berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.
Di kota Banjarbaru sendiri berdasarkan data By Name By Address tahun 2023, tingkat prevalensi stunting berada pada 13,03%. Angka tersebut sudah berada dibawah target nasional yaitu 14%.
Aditya berharap penanganan serta update data Stunting dapat terus digalakkan khususnya bagi para kader Posyandu.
Ia ingin semua penangan terkait Stunting dapat cepat dan tepat sasaran, yang melibatkan SKPD terkait.
“Mari kita ciptakan generasi yang unggul, sehat, dan memiliki daya saing melalui pemenuhan tumbuh kembang yang baik,” tutupnya.
Di kesempatan yang sama Pemkot Banjarbaru melalui Dinas terkait serahkan secara simbolis beberapa bantuan untuk Kader Posyandu se-Kota Banjarbaru. Bantuan tersebut antara lain, Antropometri Kit, bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah, dan Rehabilitasi Bangunan Posyandu, yang didapatkan dari Insentif dana Fiskal tahun 2023, setelah kota Banjarbaru berhasil menekan Inflasi. (Dev/K-3)