SURABAYA, Kalimantanpost.com – Pengelolaan program podcast yang digagas Pokja Wartawan
indrapura DPRD Provinsi Jawa Timur menjadi pusat perhatian Sekretariat dan jurnalis press room Dewan Kalimantan Selatan dalam studi banding ke Sekretariat Dewan setempat, Senin (4/3/2024).
Ketua Press room DPRD Kalsel, Ipik Gandamana dan beberapa wartawan lainnya Banua pun menanyakan tentang bagaimana pengelolaan podcast, pengadaan peralatan dan lain-lainnya.
Kepala Bagian Persidangan dan Perundang Undangan Sekretariat DPRD Kalsel M. Andri Yuzhar, S. STP. M. IP mengatakan banyak hal yang didapatkan sekretariat bersama mitra rekan-rekan press room DPRD provinsi Kalsel dari komperasi ke DPRD Provinsi Jatim ini.
“Ada beberapa hal terkait dengan pengelolaan sosmed dimana disini pengelolaan dilakukan pihak ketiga,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, ada program podcast yang di sekretariat DPRD Kalsel masih belum ada.
“Insha Allah, hal-hal yang bagus dan baik menjadi inovasi dari sekretariat DPRD Jatim yang tupoksinya bermitra dengan Pokja Indrapura akan kita selaraskan dan laporkan kepada pimpinan untuk kita implementasikan di banua kita,” ucap Andri.
“Ada beberapa yang bisa kita adopsi diantara podcast. karena tadi perkembangan zamanz podcast bukan sesuatu yang wah lagi.
Itu merupakan bagian dari fasilitasi penyampaian informasi dan lain sebagainya,” tegasnya.
Ditambahkan Andri, podcast ini menjadi implementasikan sebagai bagian penunjang tupoksi DPRD provinsi kalsel
Sementara itu, Kepala Bagian Persidangan dan Perundang Undangan Sekretariat DPRD Jatim, Syamsiar Aulia Rahman mencerita kedatangan rombongan Sekretariat DPRD Kalsel bersama wartawannya diharapkan rasa kekeluargaan dan persahabatan DPRD provinsi Jawa Timur bisa berjalan dengan baik dan lancar.
“Kita sudah berdiskusi banyak tentang hubungan yang harmonis antara legislatif dan eksekutif yang dibangun mulai kami yang ada di Sekretariat DPRD provinsi,” ceritanya.
Aulia juga menceritakan keberadaan podcast di DPRD Jatim digagas teman-teman dari Pokja wartawan disini sangat berpengaruh, karena antara isu-isu yang lagi aktual dan UPD bisa berkomunikasi dengan pihak legislatif.
“Karena ada solusi ada beberapa langkah yang mungkin akan dilakukan sepenuhnya antara pihak legeslatif dan legeslatif,” ucapnya.
Ditambahkannya, hal-hal yang diangkat tentang isu-isu terkait sosial ke masyarakatan di Jatim dan nasional yang diangkat dan dicari solusi permasalahannya.
“Dampak positif adanya podcast, hubungan antara eksekutif dan legislatif sangat harmonis. Kerjasama sinergi antara eksekutif dan legislatif bisa berjalan dengan baik, sehingga program-program yang dijalankan oleh gubernur dan pj gubernur bisa berjalan lancar dan sesuai,” ucapnya.
Ketua Pokja Wartawan Indrapura DPRD Jatim, Riko Afdiono mengatakan di Pokja wartawan di DPRD Jatim ini punya podcastbyang difasilitasi sekretariat DPRD dari ruangan sampai peralatannya.
“Kita teman-teman media bagi tugas dari seluruh anggota punya team work 10 orang. Itu harus paham dan belajar teknis kamera, live streaming dan mencari isu dan tema,” tegasnya.
Ditambahkan Riko, dari situ ada isu dan tema baru, kemudisn mengundang anggota dewan sebagai nara sumber podtcast. Lalu, hostnya dari wartawan sendiri. Semua kelola secara mandiri secara bersama-sama .
“Kita juga tidak pakai anggaran untuk operasional,” pungkas Riko Afdiono.
Rombongan Sekretariat DPRD Kalsel bersama wartawan press room dewan bertolak dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Senin (4/3) pukul 08.15 Wita.
Setibanya di Bandara Juanda Surabaya, perjalanan dilanjutkan ke kantor DPRD Jatim untuk melakukan dialog.
Setelah itu mengunjungi ruang Pokja wartawan DPRD Jatim serta ruang podcast. (ful/KPO-3)
