Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Sejak selesainya pembangunan RPU (Rumah Potong Unggas) pada tahun 2023 lalu, hingga kini RPU Mantuil belum beroperasi.
Operasional RPU yang menelan anggaran sekitar 5,4 milyar rupiah, yakni anggaran fisik sebesar 1,9 milyar rupiah dan alat potong modern sebesar 3,5 milyar seolah tidak bisa dimanfaatkan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Yuliansyah Effendi mengatakan minimal diperlukan anggaran 2 milyar rupiah agar RPU di Kawasan Tembus Mantuil bisa beroperasi.
Menurutnya anggaran sebesar ini diperlukan untuk melakukan perawatan alat yang sudah terlalu lama tidak digunakan.
“Kiranya itu ada rehab atau perbaikan, rehab-rehab harus dilaksanakan karena peralatan lama tidak operasional” kata Yuliansyah Effendi.
Tambahnya, biaya sebesar 2 milyar ini juga untuk penyiapan sumberdaya, menyiapkan keamanan, daya listrik dan air.
Yang mengembirakan, Yuliansyah Effendi optimis bisa mendapatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar 2 milyar rupiah per tahun dari berjalannya RPU yang mampu memotong 1000 ekor unggas per jam.
“Insya Allah bisa, mendapatkan PAD sebesar 2 milyar rupiah dari beroperasinya RPU” kata Yuliansyah Effendi.
Yuliansyah mengharapkan operasional RPU secara tidak langsung akan menambah PAD bagi Kota Banjarmasin. (mar/K-3)
