Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

GPM Kalsel, Menjadikan Provinsi Peringkat Pertama di Indonesia

×

GPM Kalsel, Menjadikan Provinsi Peringkat Pertama di Indonesia

Sebarkan artikel ini
gpm
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman (tengah) bersama Dir Reskrimsus Polda Kalsel Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar (kanan) serta Wadir AKBP Rixa Mutaqin (kiri). (KP/Aqli )

Banjarmasin, KP – Gerakan Pasar Murah (GPM) yang selama ini dilakukan Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus), salah satunya menjadikan Provinsi Kalsel peringkat pertama daya ketahanan pangan di Indonesia.

Posisi tersebut setelah Provinsi Kalsel bisa menggeser Provinsi Bali yang selalu berada di peringkat pertama.

Kalimantan Post

Adapun penilaian tersebut dilakukan oleh Badan Pangan Nasional dengan kriteria penilaian yakni ketersediaan, keragaman, distribusi dan keamanan pangan.

Apresiasi disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman kepada Polri, khusunya Polda Kalsel melalui Dit Reskrimsus yang terus – menerus melakukan GPM dan melakukan monitoring terhadap mutu dan kualitas beras yang dijual.

“Ini tentu dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” katanya Minggu (5/10).

GPM kembali hadir di kawasan car free day, halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dimana biasanya beras beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dijual Rp 56.500 hari ini dijual hanya Rp 55.000 saja dan gula, dari harga Rp 17.500 dijual hari ini hanya Rp.15.000.

Harga tersebut bisa dicapai karena disubsidi langsung oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel.

Sememtara Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kalsel Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar didampingi Wadir, AKBP Riza Mutaqin serta Kasubdit 1 Indagsi Ditreskrimsus AKBP Zaenal Arifien menyampaikan, ketersediaan beras SPHP hari ini tidak terbatas, berapapun dibutuhkan ketersediaannya ada.

“Target kita hari ini sudah tercapai sekitar 6 ton beras SPHP terjual di kawasan car free day.

Kita sudah dua minggu sekali, namun kedepannya akan kita lakukan satu minggu sekali,” ucapnya.

Bulog punya stok cukup untuk menjaga ketahanan pangan dan harga sembako di Kalsel, lanjutnya.

Baca Juga :  Shooting Bola Basket, Dapatkan Beras SPHP

Untuk membantu pendistribusiannya, maka kita melakukan penjualan beras agar harganya stabil.

“Bagi masyarakat yang mau membeli beras bisa di koperasi Polda Kalsel dan Polres jajaran,” ujarnya lagi.

Di Kalsel sendiri beras surplus, bahkan bisa menyuplai ke Kalimatan Tengah (Kalteng), Kalimantan Timur (Kaltom), Kalimnatan Utara (Kaltara) dan Kalimantan Barat (Kalbar).

Surplus beras di Provinsi Kalsel dikatakan Syamsir selalu meningkat, di mana tahun 2023 sebanyak 800.000 ton, tahun 2024 sebanyak 1.026 ton dan prediksi di tahun 2025 adalah 1.100.000 lebih.

“Pada tahun 2025 ini kita melakukan cetak sawah, optimalisasi lahan dan membuka 30.000 hektare, kalau 1 hektare menghasilkan 5 ton beras maka ada tambahan beras 150.000 ton.

Apalagi kalau kita bisa panen setahun dua kali, maka ada tambahan beras sebanyak 300.000 ton,” ucapnya.

Stiker

Sementara disela itu pula,dibagikan Polda Kalsel stiker 500 lembar tentang imbauan kejahatan Dunia Maya.

“Kita secara berkala terus melakukan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk masyarakat, termasuk yang berkaitan dengan kejahatan siber,” tambah Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar

Disebut Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar, memajuan era digital merupakan suatu keniscayaan.

Media sosial adalah satu dari bagian yang tak terpisahkan.

Masyarakat selalu di wanti-wanti untuk cerdas dan bijak menggunakannya. Kejahatan di medsos saat ini kerap terjadi.

Ada saja oknum yang tak bertanggung jawab menyalahgunakannya. (K-2)

Iklan
Iklan