Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Dispersip Kalsel Bekerjasama Dispersip Kabupaten Banjar Gelar Pelatihan Berbasis Inklusi Sosial

×

Dispersip Kalsel Bekerjasama Dispersip Kabupaten Banjar Gelar Pelatihan Berbasis Inklusi Sosial

Sebarkan artikel ini
IMG 20241125 WA0026 e1732522387396
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerjasama dengan Dispersip Kabupaten Banjar menggelar pelatihan Berbasis Inklusi Sosial di Aula Demang Lehman Dispersip Kabupaten Banjar, Senin (25/11/2024). (Kalimantanpost.com/Repro Dispersip Kalsel)

MARTAPURA, Kalimantanpost.com – Meningkatkan Budaya dalam pengelolaan Perpustakaan Desa dan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerjasama dengan Dispersip Kabupaten Banjar menggelar pelatihan Berbasis Inklusi Sosial di Aula Demang Lehman Dispersip Kabupaten Banjar, Senin (25/11/2024).

Sebanyak 55 orang peserta dan panitia mengikuti pelatihan Berbasis Inklusi Sosial tersebut.

Baca Koran

Plt Sekretaris Dispersip Provinsi Kalsel, Adhethia mengungkapkan, pelatihan Berbasis Inklusi Sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas atau kompetensi pengelola perpustakaan desa dan ibu-ibu kader PKK yang berada di lingkungan rumah atau desa. Mereka yang dianggap penting, karena menjadi salah satu indikator dalam penerapan TPBIS.

“Melalui kegiatan ini kami inginkan pengelola perpustakaan desa dan masyarakat atau ibu-ibu PKK di kabupaten memahami tentang layanan perpustakaan yang baik,” ujarnya.

Selain itu, ujar Adhethia, mereka juga mampu menyusun strategi menarik minat masyarakat, mampu membuat kegiatan pelatihan yang melibatkan masyarakat sekitar perpustakaan desa, dan bisa menjadi jembatan informasi atau fasilitator ketika masyarakat membutuhkan kemitraan dengan pihak lain dalam rangka implementasi inklusi sosial.

IMG 20241125 WA0027

Dia menambahkan, upaya ini perlu dilakukan mengingat saat ini paradigma masyarakat tentang perpustakaan desa masih monoton dimana mereka berpikir perpustakaan hanya untuk pelajar atau mahasiswa saja.

Melihat hal tersebut, Adhetia Hailina mengimbau agar perpustakaan desa dan kabupaten aktif memberikan pemahaman tentang perpustakaan inklusi sosial, dimana perpustakaan itu milik semua golongan masyarakat untuk berkegiatan

“Jadi disini kita berusaha merubah sudut pandang masyarakat bahwa perpustakaan bukan cuma milik pelajar atau mahasiswa saja, tapi perpustakaan juga milik ibu rumah tangga atau PKK. Perpustakaan juga bisa menjadi manfaat bagi pekerja non kantoran, bahkan juga bisa menjadi wadah hiburan bagi anak anak yang belum memasuki usia sekolah,” jelasnya.

Baca Juga :  Ananda Rogoh Kantong Pribadi, Dukung Alma di Pentas Puteri Indonesia 2025

Kepala Dispersip Kabupaten Banjar, dr H Tofik Norman Hidayat usai membuka pelatihan mengatakan pelatihan tersebut sangat berguna bagi masyarakat umum dan ibu-ibu Kader PKK yang berada di desa.

Dijelaskannya, untuk meningkatkan kapasitas pengelola perpustakaan desa dan masyarakat desa di Kabupaten Banjar menjadi hal penting, sehingga penerapan perpustakaan berbasis inklusi sosial berdasarkan penilaian
perpustakaan ini Insya Allah untuk pengembangan TPBIS akan lebih mudah dilakukan.

“Alhamdulillah kalau di Kabupaten Banjar ada beberapa peningkatan yang menurut kami cukup urgent dimana meningkatnya interaksi masyarakat dengan perpustakaan,” ujar Tofik.

Ditambahkannya, pihaknya juga aktif membuat program yang melibatkan masyarakat, salah satunya pelatihan dasar komputer untuk meningkatkan skill mereka kedepannya.

Lalu ada pelatihan bagaimana membikin hiasan bunga dari kain perca untuk menghias kotak, bakul, dompet pesta hingga menjadi nilai jual tinggi.

Di kegiatan pelatihan ini sebagai nara sumber yaitu Adethia Hailina, SE, ME dari Dispersip Provinsi Kalsel dan Afrida atau Siti Munawarah Dispersip Kabupaten Banjar. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan