Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Kemajuan Teknologi Merusak Generasi? Islam Punya Solusi

×

Kemajuan Teknologi Merusak Generasi? Islam Punya Solusi

Sebarkan artikel ini

Oleh : Noor Dewi Mudzalifah
Aktivis Dakwah

Saat ini kemajuan teknologi semakin berkembang pesat, mirisnya di tengah kemajuan tersebut kerusakan generasi justru semakin menjadi-jadi. Aktivitas yang melanggar norma, etika bahkan akal sehat pun kian dinormalisasi atas dasar hak asasi dan kebebasan berekspresi.

Baca Koran

Beberapa waktu lalu misalnya, di media sosial beredar sebuah video yang menampilkan Ka’bah dipenuhi oleh banyak orang dengan hiasan khas kaum pelangi. Diduga video tersebut diedit menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI). Yang terbaru, beredar video-video hasil editan AI yang menampilkan orang-orang sedang berada di neraka. Parahnya mereka menjadikan hal tersebut sebagai lelucon. Kedua video viral ini telah menimbulkan banyak kritik dari netizen.

Itu baru dalam hal penggunaan teknologi AI, contoh negatif dalam penggunaan teknologi lain pun tak kalah banyaknya. Tengok saja, sejak tumbuhnya berbagai aplikasi baik media sosial, games, marketplace, dan lain sebagainya, begitu banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk hal yang cenderung tidak berguna bahkan berbahaya.

Penyalahgunaan kemajuan teknologi tidak hanya berdampak pada rusaknya mental dan diri, lebih jauh lagi hal ini bisa berakibat pada musnahnya sebuah peradaban. Semakin diminatinya seks doll, robot surrogate wife atau istri robot pengganti di beberapa negara adalah contoh nyata dari hal ini.

Kemajuan Teknologi Itu Pasti

Kemajuan teknologi adalah suatu keniscayaan sebab teknologi adalah hasil pengembangan dari ilmu pengetahuan yang bersifat universal, yang artinya siapapun boleh menggunakan. Namun bagaimana cara menggunakannya itu bukanlah suatu kepastian melainkan pilihan. Dan pilihan ini sangat tergantung pada pola pikir si pengguna teknologi.

Penyalahgunaan kemajuan teknologi seperti yang disebutkan di atas adalah hasil dari pola pikir sekuler kapitalis yang dimiliki oleh pelaku. Pola pikir ini tidak akan menjadikan standar agama yakni halal haram sebagai panduan beraktivitas, yang dia ikuti hanya standar manfaat baik berupa materi atau sekedar kepuasan diri. Parahnya pola pikir seperti ini masih mendominasi hingga saat ini, maka tak heran jika kerusakan semakin parah dari generasi ke generasi.

Baca Juga :  Penulisan Ulang Sejarah Nasional

Kemajuan Teknologi Dalam Islam

Islam sangat mendorong adanya kemajuan teknologi. Allah Ta’ala berfirman, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”(QS. Al Anfal : 60).

Tafsir ayat ini menurut Ibnu Katsir rahimahullah yaitu memerintahkan umat Islam untuk mempersiapkan diri dengan kekuatan dan pasukan yang memadai untuk menghadapi musuh. Kekuatan ini tidak hanya berupa fisik, tetapi juga ekonomi dan teknologi. Meskipun ayat ini turun dalam konteks persiapan perang dan jihad melawan musuh-musuh Islam, tetapi Ibnu Katsir juga menyebutkan bahwa ayat ini mencakup berbagai aspek kekuatan, termasuk kekuatan militer, ekonomi, dan teknologi.

Tak heran jika di masa Peradaban Islam begitu banyak teknologi yang diciptakan oleh para ilmuwan muslim. Sebut saja diantaranya yaitu Al Khawarizmi dikenal sebagai bapak aljabar dan penemu angka nol yang terus digunakan dalam dunia matematika dan pembuatan teknologi saat ini, Abbas Ibnu Firnas sebagai penemu dasar mesin pesawat terbang, Al Zahrawi sebagai pencipta alat bedah yang sampai saat ini masih digunakan, dan masih banyak ilmuwan lainnya.

Islam memandang bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad). Menjadi sebaik-baik manusia di hadapan Allah Ta’ala telah membuat para ilmuwan semangat untuk menciptakan berbagai teknologi demi memudahkan berbagai aktivitas. Masa keemasan ini umumnya berlangsung dari abad ke-7 M. Padahal di waktu yang sama, Eropa justru sedang mengalami masa kemunduran kehidupan bahkan masa itu dijuluki The Dark Age (masa kegelapan).

Baca Juga :  YAHYA

Generasi Berkualitas

Banyaknya ilmuwan dengan berbagai hasil karyanya yang lahir di masa Islam tentu tidak terlepas dari dukungan negara. Para Khalifah telah memberikan penghargaan luar biasa kepada para ilmuwan atas ilmu dan hasil karya mereka. Khalifah Al Makmun (abad ke-9 M) misalnya, akan memberi imbalan berupa emas seberat buku yang berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa arab.

Demikianlah, ada perbedaan yang begitu mencolok antara kehidupan di masa Islam dan di masa sekarang. Bukanlah mimpi untuk merubah generasi rusak saat ini menjadi berkualitas seperti dulu lagi. Semua bisa berwujud jika kita kembali hidup dalam penerapan Islam secara menyeluruh. Insyaa Allah.

Iklan
Iklan