BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berupaya mengembangkan potensi lahan basah di wilayah Kalsel, dengan melakukan inovasi dari produk lokal yang ada.
Terbaru, mahasiswa KKN Tenatik ULM di Kabupaten Tanah Bumbu melakukan inovasi yang menghasilkan calsium dari cangkang kepiting untuk mengatasi osteoporosis.
“Alhamdulillah, mahasiswa ULM berinovasi untuk mengolah cangkang kepiting menjadi produk calsium,” kata Rektor ULM, Prof Dr Ahmad Alim Bachri yang dihubungi Kalimantanpost.com, Rabu (20/8/2025), di Banjarmasin.
Menurut Prof Ahmad, inovasi ini sangat berguna bagi masyarakat, terutama di Kabupaten Kotabaru, karena dapat membuka usaha dan lapangan kerja baru.
“Mereka mengolah cangkang kepiting yang biasanya dibuang menjadi produk calsium yang berguna untuk osteoporosis,” tambahnya.
Rencananya, inovasi ini akan ditindaklanjuti dengan kerjasama ke Pemkab Tanah Bumbu, termasuk pendampingan agar nelayan bisa mengolah cangkang kepiting ini menjadi calsium.
Prof Ahmad menjelaskan, konsep riset dan pengabdian masyarakat berbasis lahan basah memang diarahkan untuk pengembangan potensi daerah, yang sebelumnya telah menghasilkan kopi mangrove, naget bandeng dan lainnya.
“ULM juga memiliki Unit Penunjang Akademik (UPA) Lahan Basah untuk penguatan pengelolaan kerjasama dan pengelolaan secara teknis, termasuk untuk menjalin kerjasama dengan pihak ketiga,” ujar Prof Ahmad.
Selain itu, ULM fokus pada lahan basah, mengingat secara geografis, 33,33 persen wilayah Kalsel merupakan lahan basah.
“ULM juga memiliki Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) seluas 1.627 hektare, yang didalamnya sudah dibangun sarana barak yang disumbang perusahaan,” jelasnya. (lyn/KPO-4)
