Iklan
Iklan
Iklan
OPINI

Ayo Bershalawat kepada Nabi

×

Ayo Bershalawat kepada Nabi

Sebarkan artikel ini

Pengawas Madrasah Batola

Momentum bulan Rabiul Awal atau dikenal dengan bulan maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW, kita selaku umatnya sengat dianjurkan, untuk memperbanyak membaca shalawat kepada beliau, sebagai ungkapan rasa syukur dan wujud rasa cinta (mahabbah), sebagaimana firman Allah SWT : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi [1229]”. (QS. Al Ahzab : 56).

Android

Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya [1230]. Tafsir ayat [1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat : dari Malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan : Allahuma shalli ala Muhammad. Tafsir ayat [1230] Dengan mengucapkan Perkataan seperti : Assalamu’alaika ayyuhan Nabi artinya : semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali
maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”.

Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi SAW dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut, karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Beberapa faedah penting yang terkandung dalam hadits ini

: 1. Banyak bershalawat kepada Rasulullah SAW merupakan tanda cinta seorang muslim kepada beliau, karena para ulama mengatakan : “Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering menyebutnya”;

2. Yang dimaksud dengan shalawat di sini adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi SAW dalam hadits-hadits beliau yang shahih (yang biasa dibaca oleh kaum muslimin dalam shalat mereka ketika tasyahhud), ada juga shalawat-shalawat yang diada-adakan oleh orang-orang yang datang belakangan, seperti shalawat nariyah, badriyah, barzanji dan shalawat-shalawat lainnya. Karena shalawat adalah ibadah, maka syarat diterimanya harus ikhlas karena Allah SWT semata dan sesuai dengan tuntunan Nabi SAW. Juga karena ketika para sahabat radhiyallahu ‘anhum bertanya kepada beliau, “(Wahai Rasulullah), sungguh kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimana cara kami mengucapkan shalawat kepadamu?” Rasulullah SAW menjawab: “Ucapkanlah: Ya Allah, bershalawatlah kepada (Nabi) Muhammad SAW dan keluarga beliau dan seterusnya, seperti shalawat dalam tasyahhud;

3. Makna shalawat kepada Nabi SAW adalah meminta kepada Allah SWT agar Dia memuji dan mengagungkan beliau di dunia dan akhirat, di dunia dengan memuliakan penyebutan (nama) beliau, memenangkan agama dan mengokohkan syariat Islam yang beliau bawa. Dan di akhirat dengan melipatgandakan pahala kebaikan beliau, memudahkan syafa’at beliau kepada umatnya dan menampakkan keutamaan beliau pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk;

4. Makna shalawat dari Allah SWT kepada hamba-Nya adalah limpahan rahmat, pengampunan, pujian, kemualian dan keberkahan dari-Nya. Ada juga yang mengartikannya dengan taufik dari Allah SWT untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya, “Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya (dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”. (QS al-Ahzaab : 43). Waktu-waktu yang Disunnahkan untuk Mengucapkan Shalawat. Para ulama menyebutkan ada waktu-waktu dan kondisi-kondisi yang disunahkan untuk bershalawat, dan mungkin secara singkat penjelasannya sebagai berikut :

1. Setelah mendengar dan mengikuti ucapan muadzin ketika adzan;

2. Ketika masuk dan keluar masjid;

3. Setelah tasyahud (tahiyat) akhir di dalam shalat;

4. Setelah doa qunut;

5. Di dalam shalat Jenazah setelah takbir yang kedua;

6. Sebelum dan sesudah berdoa;

7. Ketika berkhutbah jum’at, I’ed, Istisqa dan lain-lain (khusus bagi khatib);

8. Ketika disebut nama beliau;

9. Ketika berada di Shafa dan Marwah bagi orang yang sedang haji atau umrah;

10. Hari Jum’at;

11. Ketika pagi dan sore;

12. Ketika menutup sebuah majelis atau pertemuan (taklim, kajian, pelajaran dll);

13. Ketika menyampaikan pelajaran dan ketika selesainya;

14. Di antara takbir-takbir dalam shalat.

Shalawat Nabi itu banyak sekali macamnya diantara yang diketahui adalah : 1. Sholawat Nariyah/Tafrijiyah;

2. Sholawat Munjiyat;

3. Sholawat Badawiyah;

4. Sholawat Kubro;

5. Sholawat Kamaliyah;

6. Sholawat Ibrahimiyah;

7. Shalawat Basyairul Khairat;

8. Shalawat Al-Fatih;

9. Shalawat Sa’adatud-Darain;

10. Shalawat mohon rezeki banyak;

11. Shalawat Ra’ufurahhim;

12. Sholawat Bariyyah;

13. Shalawat Bahriyyah Kubro;

14. Shalawat Al-Qadril ‘Azhim;

15. Shalawat Al-Qurasyi;

16. Shalawat An-NabiyyulUmmi;

17. Sholawat Nuridzati;

18. Shalawat untuk menyembuhkan penyakit;

19. Shalawat syifa (obat);

20. Shalawat Tibbil Qulub;

21. Shalawat Ahmad Shibagh;

22. Shalawat Ar-Rizqi;

23. Shalawat Kunuzul Asrar;

24. Shalawat Ibnu Mas’ud;

25. Sholawat pembuka pintu ilmu;

26. Shalawat Ighatsah;

27. Shalawat untuk menghilangkan kelupaan;

28. Shalawat untuk cepat memahami suatu ilmu;

29. Shalawat untuk mencapai yang diinginkan dan menutup aib;

30. Shalawat Badar (Badriyah);

31. Shalawat Asnawiyyah;

32. Sholawat Rekais;

33. Sholawat Nurul Anwar;

34. Sholawat Quthbul Aqthab.

Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan.

Iklan
Iklan