PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan alokasi anggaran sektor pendidikan mencapai 20,59 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Hal ini di tegaskan Plt Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalteng, HM Katma F Dirun, yang menyebut anggaran pendidikan telah memenuhi amanat undang-undang.
Katma memaparkan, Anggaran untuk sektor Pendidikan merupakan amanat undang-undang yang harus dipenuhi. Pada 2024, anggaran untuk pendidikan sudah melebihi 20 persen, yaitu 20,59 persen dari total APBD yang sebesar Rp10,2 triliun.
“Itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan jika tidak terpenuhi, pasti akan ditolak oleh Kemendagri,” ujar Katma, Senin (25/11/24)
Beberapa program unggulan di sektor pendidikan telah diluncurkan, di antaranya adalah Program Tabungan Beasiswa (TABE) Berkah, yang memberikan bantuan beasiswa sebesar Rp7,5 juta kepada 20.000 mahasiswa kurang mampu.
Selain itu, terdapat program sekolah gratis bagi 97.000 siswa SMA, SMK, dan SLB, serta program kuliah gratis bagi 10.000 mahasiswa di 32 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kalteng.
“Melalui program-program ini, diharapkan tidak ada anak di Kalteng yang terhambat untuk melanjutkan pendidikan akibat masalah biaya,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Sugianto Sabran menegaskan, melalui program sekolah dan kuliah gratis ini, orang tua tidak akan terbebani, sehingga anak-anaknya bisa fokus pada pendidikan tanpa khawatir soal biaya karena semuanya sudah ditanggung oleh pemerintah.
Selain fokus pada pendidikan siswa, Pemprov juga memperhatikan kesejahteraan guru. “Sektor pendidikan tidak hanya melibatkan peserta didik, tetapi juga sarana, prasarana, dan kesejahteraan para guru,” ungkapnya.
Untuk itu, pemerintah memberikan tambahan penghasilan khusus kepada guru yang bertugas di daerah terpencil sebesar Rp3 juta per bulan, dan Rp2 juta bagi guru di perkotaan. Selain itu, gaji guru tidak tetap juga dinaikkan menjadi Rp3,2 juta.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan guru, pemerintah juga memprogramkan pembangunan 5.000 unit rumah guru Berkah dengan uang muka 0 persen. Program ini bertujuan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi para guru yang belum memiliki rumah.
Pada kesempatan lain, Pemprov telah mengalokasikan dana untuk mendukung infrastruktur pendidikan, termasuk dana BOSDA sebesar Rp12,7 miliar, 63 unit panel surya senilai Rp6,1 miliar untuk sekolah yang belum terjangkau listrik, dan Rp3 miliar untuk pengadaan akses internet melalui Starlink.
Gubernur Sugianto Sabran berharap langkah ini dapat menjadi tonggak kebangkitan pendidikan di Kalteng, terutama karena provinsi ini berbatasan dengan Ibu Kota Nusantara.
“Pendidikan adalah investasi masa depan. Dengan komitmen anggaran yang kuat, kita yakin mampu mencetak generasi unggul yang siap bersaing di era global,” tutupnya. (drt/KPO-4)