Banjarmasin, KP – Warga di kawasan Jalan Cemara Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara digegerkan dengan ditemukannya satu ekor ular piton berukuran besar pada Kamis (18/11) malam.
Saking besarnya, warga sekitar yang melihat ular dengan nama latin Malayopython Reticulatus itu dijuluki sebagai monster dan membuat warga takut untuk mengusirnya lokasi awal penemuannya.
Temuan tersebut sampai ke telinga Tim Animal Rescue, BPBD Kota Banjarmasin yang bersiaga di markas langsung meluncur ke lokasi penemuan ular tersebut.
Anggota Tim Animal Rescue Banjarmasin, M Hanafi menceritakan, mereka mendapat telepon dari pelapor bahwa ada ular sanca berukuran besar masuk ke pemukiman warga.
Diketahui, ular sanca itu sedang melilit seekor kucing.
Mendengar kabar itu, Hanafi bersama rekan-rekan di BPBD Kota Banjarmasin pun berangkat menuju TKP. Namun, setibanya di lokasi, sanca diketahui berhasil kabur.
“Menurut keterangan warga, sanca itu kabur lantaran diburu dengan dilempari batu karena ingin menyelamatkan kucing yang dililitnya. Tapi sayang kucing itu sudah tewas karena lilitannya,” ucapnya menceritakan, Jumat (19/11) petang di Mako BPBD Kota Banjarmasin.
Diungkapkan Hanafi, lantaran sanca berukuran besar itu berhasil kabur, warga setempat dibayangi kekhawatiran bila sewaktu-waktu si ular muncul lagi.
Hal itu dikarenakan ukurannya yang besar sehingga ia menilai bisa saja ukar dengan ukuran seperti itu memangsa anak-anak.
Kemudian, beberapa hari belakangan juga diketahui, bahwa hewan peliharaan warga setempat baik itu kucing maupun ayam sering kali menghilang. Diduga, ular sanca itulah pelakunya.
Maka tak ada pilihan lain, hari itu pula, si sanca kembang mesti berhasil ditangkap.
Saat malam hari, pihak bersama warga, Tim Animal Rescue Banjarmasin pun menyusun strategi. Memancing ular itu keluar dengan meletakkan kembali bangkai kucing yang semula dililitnya.
Tak berapa lama, sanca yang dimaksud muncul dari kolong salah satu rumah warga.
“Kami pun langsung meringkusnya. Setidaknya perlu tenaga tujuh orang, untuk mengevakuasi sanca itu,” jelasnya.
“Karung dan boks yang kami bawa dari markas, tak ada yang pas. Beruntung, ada warga yang memberikan kami karung berukuran ekstra besar. Sehingga sanca bisa diangkut,” ungkapnya.
“Meski sudah sering mengevakuasi sanca, tapi melihat sanca yang baru kami evakuasi ini sempat kaget juga,” tambahnya.
Hanafi beserta rekan-rekan di Mako BPBD Kota Banjarmasin bersedia memperlihatkan sanca yang sukses dievakuasi itu.
Ular sanca itu diletakkan ke dalam sebuah kontainer plastik warna putih. Setidaknya, perlu tenaga dua orang untuk mengangkat boks tersebut.
Ketika boks dibuka, tampak empat ekor sanca berukuran kecil. Tapi di samping sanca berukuran kecil itu, terdapat sebuah karung. Di dalam karung itulah sanca liar berukuran besar.
Perlahan, ikatan karung dibuka. Si sanca pun dikeluarkan. Panjangnya hampir lima meter. Dan ya, sanca itu memang cukup besar. Ditaksir, lebar tubuh sanca selebar paha orang dewasa.
Dan ketika sebuah galon air berukuran lebih kecil dari biasanya diletakkan di samping tubuh sanca, lebar tubuh sanca pun tampak seukuran dengan galon air itu.
“Melihat dari lebar tubuhnya, sanca ini sepertinya cukup rakus,” ucap Hanafi, kemudian tergelak.
Sanca yang dikeluarkan dari karung itu masih tampak beringas. Kepalanya tampak selalu bersiaga. Menyambar apapun yang dilihatnya bergerak.
Bahkan, berkali-kali sanca itu tampak menyerang Hanafi yang ingin menangkap, agar bisa menimbang-nimbang berapa bobot si sanca.
Syukurlah, beberapa menit kemudian, si sanca bisa dijinakkan, setidaknya, perlu lima orang untuk mengangkat dan membentang tubuh ular tersebut.
Anggota Tim Animal Rescue Banjarmasin lainnya, Andy Putra mengatakan, saking besarnya tubuh sanca, warga dan tim animal rescue sepakat memberi gelar dengan nama Monster Cemara.
“Ukuranhya besar, panjang 5 meter dan Karena lokasi didapat, di kawasan Jalan Cemara makanya kita beri nama Monster Cemara,” timpalnya.
Disinggung apakah sanca yang baru ditangkap itu juga bakal dilepasliarkan seperti sanca atau hewan liar yang ditangkap sebelumnya?
Terkait hal itu, Hanafi mengaku bahwa pihaknya masih perlu berpikir lebih jauh. Lantaran sekali lagi, karena ukuran sanca kali ini lumayan besar dari yang biasanya dievakuasi.
“Perlu tempat yang betul-betul layak. ucapnya.
“Yang jelas, kami karantina terlebih dahulu. Atau, kalau tidak dilepasliarkan, akan ditampung di Taman Satwa Jahri Saleh,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)