Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
EkonomiKalteng

Gubernur Kalteng Optimis Wujudkan Target Nasional 2 Juta Ton Udang di 2024

×

Gubernur Kalteng Optimis Wujudkan Target Nasional 2 Juta Ton Udang di 2024

Sebarkan artikel ini
IMG 20240110 WA0019
Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran saat di tambak udang vaname di Sukamara, Kalteng. (Kalimantanpost.com/Repro humaspemprovkalteng)

SUKAMARA, Kalimantanpost.com – Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran optimis program shrimp estate dapat menjadi jembatan sinergisitas lintas sektor dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan di Kalteng, sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan target nasional 2 juta ton udang pada tahun 2024.

Hal ini disampaikan Gubernur Sugianto Sabran ketika menyambangi kawasan shrimp estate di Desa Sungai Raja, Kabupaten Sukamara, Selasa (9/1/2024).

Baca Koran

Gubernur Sugianto Sabran saat kunjungan tersebut didampingi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah menyaksikan secara langsung tahap uji konstruksi Shrimp Estate Kalteng Berkah.

Menurut Gubernur, sumber daya alam Kalteng memiliki potensi kekayaan yang cukup berlimpah namun masih belum sebanding dengan tingkat kesejahteraan mayarakat.

“Diperlukan inovasi dan terobosan yang menyentuh langsung kepada masyarakat. Salah satunya melalui pembangunan tambak udang vaname atau shrimp estate ini,” ujar Sugianto.

Menurut Gubernur, pembangunan shrimp estate dapat menjadi daya ungkit yang sangat tepat bagi peningkatan perekonomian, khususnya di daerah pesisir Kalteng.

Tambak seluas 40,17 hektare ini merupakan program prioritas Provinsi Kalteng yang digagas oleh Gubernur Sugianto Sabran dengan membangun klaster-klaster tambak udang modern berkonsep zero waste dan berkelanjutan.

“Diharapkan program ini menjadi sumber kekuatan ekonomi baru bagi wilayah pesisir pantai Kalteng, sehingga memberikan dampak sosial ekonomi masyarakat bagi peningkatan pendapatan daerah dan menjadi trigger bagi daerah di kabupaten pesisir lainnya,” katanya.

Sugianto Sabran yakin suksesnya pembangunan tambak udang atau shrimp estate memerlukan dukungan dan keseriusan dari seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat, Provinsi, Pemerintah Kabupaten Sukamara, perusahaan tambak mitra, perbankan, perguruan tinggi, dan pelaku usaha perikanan lokal.

Ia mengaku yakin program shrimp estate dapat memberikan kontribusi pendapatan asli daerah, menyerap tenaga kerja lokal, menjadi model budidaya udang vaname berkelanjutan baik di Kalteng maupun nasional

Baca Juga :  PT Telkom Infrastruktur Indonesia dan MyRepublic Jalin Kerja Sama Strategis Hadirkan Akses Internet Berkualitas

Harapannya ini akan menjadi komoditi ekspor andalan serta menjadi jembatan sinergisitas lintas sektor dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan di Kalteng.

“Sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan target nasional 2 juta ton udang pada tahun 2024,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dislutkan Kalteng Darliansjah menjelaskan , pembangunan klaster tambak udang di Desa Sungai Raja ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Saat ini, Shrimp Estate Kalteng Berkah sedang dalam tahap uji konstruksi, uji kelistrikan dan finishing.

Menurut Darliansyah, setelah selesai tahapan uji ini dilalui maka akan segera kita lakukan penebaran benur udang vaname.

Darliansjah mengungkapkan, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (PBAPL) Kumai menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai pengelola Shrimp Estate. Serta melibatkan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), BUMDes, kelompok pemuda, dan kelompok masyarakat perikanan lainnya, dengan harapan bisa menjadi tonggak keberhasilan dalam manajemen pengelolaan, sehingga dapat berhasil memberikan manfaat bagi masyarakat pembudidaya khususnya di wilayah pesisir Kalteng.


Diakuinya, jika model shrimp estate ini berhasil diproduksi dengan baik dan memberikan konstribusi bagi daerah, “maka Gubernur Kalteng Sugianto Sabran akan membangun shrimp estate baru dengan pola kerja sama menggandeng desa-desa pesisir pantai lainnya,” pungkas Darliansjah. (drt/KPO-3)

Iklan
Iklan