Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

Kapolresta : Tak Ada Paksaan dan Tetap Utamakan Cara Humanis

×

Kapolresta : Tak Ada Paksaan dan Tetap Utamakan Cara Humanis

Sebarkan artikel ini
Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito menegaskan, tak ada petugasnya yang memaksa pengendara untuk menjalani vaksinasi saat razia vaksin. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Adanya keluhan warga terkait dugaan pemaksaan ajakan untuk bervaksin bagi pengendara yang terjaring razia vaksin ditanggapi Kapolresta Banjarmasin.

Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito menegaskan, saat razia vaksin digelar, menurutnya tak ada petugasnya yang memaksa pengendara untuk menjalani vaksinasi.

“Enggak, enggak ada. Menurut saya tidak ada ya. Kan di sana ada dokter. Kalau tidak bisa divaksin ya tidak bisa. Jadi seperti itu,” ucapnya saat ditemui awak media di Lobi Balai Kota (23/3) pagi.

Seperti diketahui, saat ini Kota Banjarmasin sedang gencar menjalankan giat razia vaksin bagi pengendara yang tersebar di beberapa titik.

Sejumlah pengendara yang terjaring razia vaksin pun mengutarakan unek-uneknya. Mereka menyesalkan sikap petugas razia yang terkesan memaksa pengendara untuk bervaksin. Khususnya, untuk vaksin booster.

Sabana menjelaskan, gelaran razia vaksin menurutnya bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar bersama-sama mensukseskan program vaksinasi guna membentuk herd immunity.

“Jadi, bagi warga yang belum divaksin, kami harapkan untuk segera mengikuti vaksinasi. Baik dosis satu, dua maupun ketiga (booster),” ajaknya

“Kami laksanakan secara humanis, ramah dan tidak memaksa. Dan di lokasi razia juga lengkap dengan tim dokter. Kalau bisa divaksin ya divaksin. Kalau tidak ya tidak,” tekannya.

Guna meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam program vaksinasi, Sabana mengaku sudah menyediakan kupon doorprize dengan hadiah utama sepeda motor.

“Sepeda motor ini akan diundi akhir bulan ini di lokasi razia vaksin,” ungkapnya.

“Ayo sama-sama kita bervaksin. Jangan harus dikejar-kejar. Itu sudah kewajiban kita semua. Menjaga agar kita semua tetap sehat. Jaga lingkungan kita. Kalau kita sudah sehat, alhamdulillah. Herd immunity itu yang penting. Kasihan yang sudah bervaksin kalau kita tidak bervaksin,” imbaunya.

Baca Juga:  Banjarmasin Belajar Sanitasi Sejak Dini Sampai Ke Tangerang.

Menurut Sabana, progres program itu (razia vaksin) sendiri hingga kini terbilang cukup bagus. Lantaran gerai vaksin tidak hanya disediakan di jalanan. Melainkan, juga masih bisa dilakukan dengan langsung datang ke puskesmas.

“Yang sudah bervaksin alhamdulillah, berarti punya kesadaran. Dan kami imbau masyarakat untuk selaku sadar bervaksin. Mari kita ciptakan herd immunity di Banjarmasin ini,” ucapnya.

“Kami tidak pernah memaksa masyarakat. Mau bervaksin silakan, yang tidak bisa tidak usah,” tambahnya.

Disinggung sampai kapan razia vaksin ini digelar, menurut Sabana hingga masyarakat sadar. Di sisi lain, razia vaksin menurutnya juga hanya sebagai bentuk stimulan agar masyarakat sadar.

Lantas, bagaimana bila di lapangan ternyata perlakuan yang diterima pengendara berbanding terbalik? Alias ternyata masih ada terkesan memaksa?

Terkait hal itu, Sabana menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi.

Bahkan, ia juga mengatakan bahwa hingga saat ini, ia tak menerima laporan terkait adanya dugaan pemaksaan itu.

“Kan tidak ada laporan. Ya sejauh ini tidak ada. Cuma warga harus sadar, sekarang ini kita wajib bervaksin. Ingat itu. Lindungi keluarga kita, orang-orang yang kita sayangi. Jangan egois. Itu yang paling penting,” ucapnya.

“Jangan menjadi warga negara yang egois tidak mau bervaksin. Mari sama-sama bervaksin untuk mewujudkan herd immunity. Demi mencegah sebaran virus corona di Banjarmasin. Insyaallah, kalau kita sehat Banjarmasin berjaya,” pungkasnya.

Mengutip data yang dirilis Dinkes Banjarmasin pada 22 Maret 2022, Secara umum capaian vaksinasi di Kota Banjarmasin kini, untuk dosis satu hampir menyentuh angka 90 persen. Atau tepatnya, 89,79 persen.

Sedangkan untuk dosis kedua, berada di angka 70,69 persen. Ada pun untuk vaksin dosis ketiga alias booster, baru menyentuh angka 10,63 persen.

Baca Juga:  PDAM Bandarmasih Sosialisasikan Pengerjaan Pipa Dengan Warga Kuripan

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, membenarkan bahwa pihaknya memang tidak mewajibkan warga untuk bervaksin booster.

“Tetapi kami, tetap mengimbau agar masyarakat mau ber-booster. Karena efektivitas vaksin itu enam bulan hingga satu tahun,” ucapnya ketika dihubungi melalui sambungan telepon belum lama tadi.

“Dan mereka yang sudah menerima vaksin dosis dua dalam waktu lebih enam bulan, direkomendasikan untuk berbooster,” tambahnya.

Tujuannya, menurut Machli, agar kekebalan kelompok atau herd immunity bisa dimiliki, alias segera terbentuk di tengah-tengah masyarakat.

“Jadi, vaksin tidak hanya terfokus pada lansia. Karena untuk membentuk kekebalan kelompok itu perlu peran serta seluruh elemen yang ada di masyarakat,” tekannya.

Lantas, bagaimana dengan adanya tudingan hingga dugaan berupa pemaksaan yang terjadi saat razia vaksin, Machli hanya mengatakan bahwa pihaknya menghargai ragam upaya yang dilakukan.

Yang tujuannya, sekali lagi agar kekebalan kelompok segera terbentuk.

“Tujuannya itu yang perlu lihat,” pungkasnya. (Kin/KPO-1)

Iklan
Iklan