
Banjarmasin Masuk Kategori Kota Inovatif
Inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
BANJARMASIN, KP – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Amin mengatakan Kota Banjarmasin termasuk kategori kota inovatif di Kalsel.
Hal ini diungkapkanya saat menjadi Narasumber di Acara Sosialisasi Inovasi Daerah Tahun 2023 di Rattan Inn, Senin (27/02)
Untuk kota terinovatif di Kalsel diraih Kabupaten Tabalong dengan indeks 79,37 dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan indeks 67,04.
Sementara, Kota Banjarmasin menjadi kota inovatif di urutan kedua dengan indeks 58,55 atau berada di bawah Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan Indeks 58,91.
Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor menyampaikan, inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mana pada dasarnya juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari reformasi birokrasi.
“Sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan peluang melakukan inovasi, pada pasal 386 menyatakan bahwa dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat melakukan inovasi,” katanya.
Melalui pelaksanaan sosialisasi inovasi daerah Kota Banjarmasin tahun 2023 tersebut, Ia berharap kepada semua pihak yang hadir agar lebih paham dan memiliki persepsi yang sama terhadap inovasi, terus berinovasi guna mendukung kinerja Pemerintah Kota Banjarmasin dalam pelayanan publik serta mewujudkan kemandirian daerah dan masyarakat yang sejahtera.
“Dan tidak kalah pentingnya agar inovasi-inovasi tersebut bisa dilaporkan dalam pelaporan indeks inovasi daerah sehingga kita bisa meningkatkan predikat Kota Banjarmasin dari kota inovatif menjadi kota terinovatif dalam penilaian Innovative Government Award (IGA),” harapnya.
Maka dari itu, H Arifin Noor mengimbau kepada pimpinan SKPD, Camat dan Lurah sesuai dengan prioritas program kerja Kota Banjarmasin dalam penanganan stunting dan percepatan pengentasan kemiskinan esktrem, Ia mengharapakan untuk dapat lebih banyak menciptakan inovasi-inovasi dengan tematik penanganan stunting dan percepatan pengentasan kemiskinan ektrem.
“Sehingga Kota Banjarmasin dapat lebih cepat mencapai angka 14 persen prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem yang merupakan program Nasional,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Bappedalitbang Kota Banjarmasin, Hj Zuraida mengatakan pihaknya berharap melalui kegiatan tersebut dapat mendukung upaya dalam mewujudkan Kota Banjarmasin sebagai sebuah ekosistem yang nyaman untuk tumbuh dan berkembangnya inovasi, guna meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
“Sosialisasi ini juga dapat disampaikan dan diarahkan agar inovasi daerah Kota Banjarmasin bisa lebih dikembangkan dan difokuskan dalam inovasi bertematik penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” ucapnya.
Kemudian, Ia menjelaskan tujuan dilaksanakannya sosialisasi inovasi daerah Kota Banjarmasin tahun 2023 tersebut adalah untuk memberikan pemahaman dan penyamanan presepsi kepada semua perangkat daerah tentang inovasi daerah yang dapat diinput untuk pelapor Indeks Inovasi Daerah (IID) ke dalam aplikasi (IGA).
“Sehingga dapat meningkatkan predikat Kota Banjarmasin lebih baik lagi dari kota inovatif menjadi kota terinovatif,” tutupnya. (mar/K-7)
