Iklan
Iklan
Iklan
OLAHRAGA

Saatnya Mencoba Kerangka Timnas Indonesia Melawan Iran

×

Saatnya Mencoba Kerangka Timnas Indonesia Melawan Iran

Sebarkan artikel ini
Pemain Tim nasional (Timnas) Indonesia sedangkan melaksanakan latihan di Qatar, Minggu (7/1/2024) malam. (Kalimantanpost.com/Laman PSSI)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Hasil kurang bagus dialami tim nasional (Timnas) Indonesia dalam dua kali uji coba melawan Libya. Dipertandingan pertama di Turki, Selasa (2/1) kalah 0-4 dan di latih tanding kedua Jumat (5/1) menyerah 1-2.

Walau pun menderita dua kekalahan, penampilan Jordi Amat dan kawan-kawan menunjukkan grafik permainan yang bagus, terutama diujicoba kedua.

Memang dari skor, timnas Indonesia kalah tapi dalam penguasaan bola diuji coba kedua lebih unggul dibanding Libya yang menempati peringkat 120 dunia ini.

Terlepas unggul penguasaan bola, ada beberapa catatan yang harus diperbaiki diantaranya beberapa kesalahan dalam passing pemain belakang hingga tercipta empat kali gawang Indonesia kebobolan.

Lalu, finishing lini depan yang kurang bagus, akibatnya beberapa peluang emas terbuang percuma.

Beberapa kesalahan elementer itu diharapkan semakin berkurang saat menghadapi uji coba melawan Iran yang berlangsung di Qatar, Selasa (9/1/2024).

Iran jauh lebih kuat dibanding Libya. Tim berjuluk Team Melli menempati peringkat 21 dunia dan merupakan salah satu favorit juara Piala Asia yang berlangsung di Qatar 12 Januari hingga 10.Februari 2024.

Tak hanya peringkat lebih baik, Iran diperkuat 14 pemain abroad yang berkiprah di luar negeri dan 12 diantaranya bermain di Liga Eropa.

Sebut saja penyerang AS Roma, Sardar Azmoun, yang sudah mengemas 75 penampilan dan mencetak 49 gol untuk Iran.

Selanjutnya, Sadegh Moharrami memperkuat klub Dinamo Zagreb Liga Kroasia), kapten tim Ehsan Hajsafi (AEK Athens/Yunani), Milad Mohammadi (AEK Athens/Yunani), Majid Hosseini (Kayserispor/Turki), Saeid Ezatolahi (Vejle/Denmark), dan Mohammad Mohebi (Rostov/Rusia).

Selain itu ada Alireza Jahanbakhsh (Feyenoord/Belanda), Saman Ghoddos (Brentford/Inggris), Ali Gholizadeh (Lech Poznań/Polandia), Mehdi Taremi (Porto/Portugal), Karim Ansarifard dan (Omonia/Siprus).

Team Melli tercatat 15 kali tampil di Piala Asia dan 3 kali meraih juara yakni tahun 1968, 1972 dan 1976. Tak kalah pentingnya, Iran merupakan langganan mewakili Asia di Piala Dunia.

Indonesia sendiri saat ini menempati 146 dunia dan keikutsertaan di Piala Asia merupakan kali kelima. Sayangnya, dalam lima kali penampilannya, pasukan Garuda selalu gugur di fase grup.

Secara materi pemain dan peringkat, Indonesia sangat jauh berbeda dengan Iran. Namun, ini kesempatan emas bagi pelatih Shin Tae-yong menurunkan kerangka tim yang bakal diturunkan di penyisihan Piala Asia sekaligus nantinya bisa mengevaluasi dimana titik kelemahannya sebelum menghadapi Irak, Vietnam dan peringkat 17 dunia, Jepang di penyisihan Grup D Piala Asia.

Baca Juga:  BSI Dukung Penuh FIFA Match Day Indonesia vs Palestina

Kemungkinan pelatih Shin Tae-yong akan memasang kiper Ernando Ari (Persebaya Surabaya) di bawah mistar gawang dengan tiga center back andalalannya Rizky Ridho (Persija Jakarta), Jordi Amat (Johor Darul Tazim FC Malaysia) dan Elkan Baggott (Ipswich Town, Inggris).

Nak, di posisi bek kanan apakah Shin Tae-yong akan kembali mencoba-coba menurunkan Yakob Sauri (PSM Makassar) atau Asnawi Mangkualam (Jeonnam Dragons, Korsel). Kalau memasang dua pemain ini sangat riskan, mengingat lawan yang dihadapinya pemain Iran yang berkiprah di Eropa. Apalagi, nanti akan ketemu kapten tim Iran, Ehsan Hajsafi (AEK Athens/Yunani),
yang berposisi bek kiri.

Diperkirakan, keduanya akan kesulitan mengimbangi permainan Hajsafi yang sarat pengalaman. Tidak ada jalan lain, Shin Tae-yong harus menurunkan pemain yang juga berkiprah di Eropa, Sandy Walsh (KV Mechelen Belgia) untuk mengimbangi.

Disisi lain, dengan dipasangnya Sandy Walsh akan menambah kepaduannya dengan Ivar Jsnner, Justin Hubner serta Rafael Struick. Pasalnya, selama ini pemain Mechelen bukan pilihan utama Shin Tae-yong dan lebih suka menurunkan Asnawi.

Problem yang dihadapi Timnas Indonesia melawan Iran, Shayne Pattynama masih belum bergabung, sehingga di bek kiri akan diisi Pratama Arhan – (Tokyo Verdy). Sewaktu melawan Libya, salah satu titik lemah di posisi ini, sehingga kerja keras gelandang bertahan Justin Hubner (Wolverhampton, Inggris) menutupinya.

Nah, untuk mengimbangi gelandang Iran cukup berpengalaman, selain Ivar Jenner (Jong Utrecht, Belanda) apakah kembali menduetkan dengan Marselino Ferdinan (KMSK Deinze Belgia).

Mengacu dipertandingan sebelumnya, Marselino sering umpannya kurang akurat dan mengandalkan skill individu hingga merugikan tim. Alternatifnya dengan memasang Mark Klok (Persib Bandung) yang punya pengalaman bermain di Manchester United sewaktu muda.

Di lini tengah masih ada pilihan Ricky Kambuaya, hanya saja tak didukung fisik yang bagus, sehingga sangat kurang membantu serangan..

Alternatif lainnya dengan memasang Egy Maulana dan Witan Sulaiman yang punya pengalaman bermain di Liga Eropa tepatnya Slovakia. Keduanya juga sangat paham umpan-umpan terobosan dari bawah diberikan Jordi Amat, Justin Hubner maupun Ivar Jenner dan Sandy Walsh.

Baca Juga:  Evaluasi di Piala Presiden, Manajemen Barito Putera Punya Opsi Pergantian Pemain

Pengalaman keduanya berkiprah di Eropa, secara mentalitas juga siap bertarung dengan pemain Iran. Namun, kelemahan Egy maupun Witan tak didukung stamina yang bagus usai kembali bermain di Liga Indonesia.

DI posisi striker apakah Shin Tae-yong akan kembali memasang Rafael Struick – (ADO Den Haag Belanda) atau menurunkan striker murni seperti Ramadhan Sananta dan menempatkan Rafael disayap kanan.

Kalau memasang Sananta, kendalanya striker Persis Solo ini masih belum mampu beradaptasi dengan permainan satu dua sentuhan, mencari ruang kosong dan umpan-umpan terobosan dari bawah. Sananta lebih banyak menunggu bola dan baru berlari hingga dengan mudah dimatikan lawan.

Nah, bagaimana dengan Iran? Kemungkinan seperti melawan Burkina Faso, pelatih Iran Amir Ghalenoei kemungkinan akan mencoba pemain lapis di babak pertama.

Walau pun bukan pemain inti, dengan materi yang hampir merata akan merepotkan Timnas Indonesia dengan pressure yang jauh lebih ketat lagi dibandung melawan Libya.

Barulah di babak kedua akan menurunkan kekuatan penuh. Nah, yang perlu mendapat perhatian nanti, duet steriker Taremi dan Azmoun. Keduanya merupakan mesin gol Iran dan menjadi tulang punggung tim dalam beberapa tahun terakhir. Azmoun bahkan menjadi top skor di antara pemain yang masih aktif bermain bagi Iran saat ini. Striker berusia 29 tahun itu telah mengemas 49 gol dari 75 laga. Taremi ada di posisi berikutnya dengan 42 gol dari 75 laga.

Kedua hanya kalah dengan dua legenda Iran Ali Daei dengan 108 gol dari 148 laga dan Karim Bagheri dengan 50 gol dari 87 laga.

Lalu, nama lain yang patut diperhatikan adalah kapten Hajsafi. Pemain berposisi bek kiri ini mengemas 136 caps sejak melakoni debut pada 2008. Ia hanya kalah dari Javad Nekounam dengan 149 caps dan Daei yang bermain di 148 laga.

Namun, timnas Indonesia tak hanya memperhatikan ketiga pemain ini, tapi hampi seluruhnya. Pasalnya, 19 dari 26 pemain saat ini juga merupakan bagian dari skuad Iran di Piala Dunia 2022. Artinya secara kekompakan, mereka sudah tidak perlu diragukan lagi. Hal ini tentu akan memudahkan pelatih Ghalenoei dalam meramu taktik di lapangan.

Baca Juga:  Gol Guy Junior Bawa Kalteng Putera Taklukkan PSBS Biak

Ini kesempatan emas bagi Jordi Amat dan kawan-kawan menunjukkan kemampuannya agar bisa mengimbangi permainan Iran.

Uji coba ini juga merupakan ajang sebelumnya menghadapi peringkat satu Asia, Jepang dalam pertandingan terakhir penyisihan Grup D Piala Asia di Qatar.

Ayo, Timnas Indonesia kamu bisa. Kalah menang lawan Iran tak perlu dipikirkan, yang penting tampilkan permainan terbaik terjadap pecinta sepakbola Tanah Air. ful/KPO-3)

26 Pemain Timnas Indonesia Piala Asia 2023

Kiper:

  1. Syahrul Trisna – Persikabo
  2. Muhamad Riyandi – Persis Solo
  3. Ernando Ari – Persebaya Surabaya

Belakang:

  1. Justin Hubner – Wolverhampton
  2. M. Edo Febriansah – Persib Bandung
  3. Wahyu Prasetyo – PSIS Semarang
  4. Rizky Ridho – Persija Jakarta
  5. Jordi Amat – Johor Darul Tazim FC
  6. Elkan Baggott – Ipswich Town
  7. Sandy Walsh – KV Mechelen
  8. Shayne Pattynama – Viking FK
  9. Asnawi Mangkualam – Jeonnam Dragons
  10. Pratama Arhan – Tokyo Verdy

Tengah:

  1. Saddil Ramdani – Sabah FC
  2. Marc Klok – Persib Bandung
  3. Ricky Kambuaya – Dewa United
  4. Witan Sulaeman – Persija Jakarta
  5. Egy Maulana – Dewa United
  6. Yakob Sayuri – PSM Makassar
  7. Marselino Ferdinan – KMSK Deinze
  8. Ivar Jenner – Jong Utrecht

Depan:

  1. Hokky Caraka – PSS Sleman
  2. Ramadhan Sananta – Persis Solo
  3. Dendy Sulistyawan – Bhayangkara Presisi FC
  4. Dimas Drajad – Persikabo
  5. Rafael Struick – ADO Den Haag.

Daftar 26 pemain Timnas Iran untuk Piala Asia 2024

Kiper

  1. Alireza Beiranvand (Persepolis)
  2. Payam Niazmand (Sepahan)
  3. Hossein Hosseini (Esteghlal)

Bek

  1. Sadegh Moharrami (Dinamo Zagreb)
  2. Ehsan Hajsafi (AEK Athens) 6. Shojae Khalilzadeh (Tractor)
  3. Milad Mohammadi (AEK Athens)
  4. Hossein Kanaanizadegan (Persepolis)
  5. Majid Hosseini (Kayserispor)
  6. Ramin Rezaeian (Sepahan)
  7. Aria Yousefi (Sepahan)
  8. Saman Fallah (Gol Gohar) Gelandang
  9. Saeid Ezatolahi (Vejle)
  10. Alireza Jahanbakhsh (Feyenoord)
  11. Omid Ebrahimi (Al-Shamal)
  12. Saman Ghoddos (Brentford)
  13. Rouzbeh Cheshmi (Esteghlal)
  14. Mehdi Torabi (Persepolis)
  15. Ali Gholizadeh (Lech Poznań)
  16. Mohammad Mohebi (Rostov)

Penyerang

  1. Mehdi Taremi (Porto)
  2. Karim Ansarifard (Omonia)
  3. Reza Asadi (Sepahan)
  4. Sardar Azmoun (Roma)
  5. Mehdi Ghayedi (Ittihad Kalba) 26. Shahriyar Moghanlou (Sepahan) Pelatih Amir Ghalenoei

Iklan
Iklan