Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

Belum Selesai Delta, Datang Ancaman Omicron

×

Belum Selesai Delta, Datang Ancaman Omicron

Sebarkan artikel ini
Aktivitas masyarakat yang berkerumun di lokasi wisata Siring Piere Tendean (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Keberadaan virus Covid-19 dengan varian Delta yang terjadi di Indonesia tak terkecuali Banjarmasin memang menjadi ancaman disaat pandemi seperti sekarang ini.

Namun, belum hilang varian Delta, kini masyarakat dikejutkan sekaligus dihantui ancaman virus corona varian baru yakni Omicron atau B.1.1.529.

Pasalnya, sejak 26 November tadi, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sudah mengkonfirmasi bahwa varian tersebut sebagai Variant of Concern.

Hal itu, karena kemampuan virus ini menular dengan cepat dan meningkatkan risiko reinfeksi. Sebanyak delapan negara telah mengkonfirmasi kasus Covid-19 yang disebabkan omicron, itu.

Karena itu Anggota Tim Pakar Covid-19 dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hidayatullah Muttaqin meminta agar setiap masyarakat untuk terus waspada.

Ia menjelaskan, berdasarkan data hasil pemeriksaan genom yang diunggah ke database GISAID per 28 November, kasus terbayak terjadi di Afrika Selatan dengan jumlah 99 kasus.

Sementara jumlah penduduk yang dikonfirmasi positif satu pekan terakhir di negara tersebut, sebanyak 24 ribu atau mencapai 8 kali lipat dari sepekan sebelumnya.

“Situasi ini perlu direspon dengan cepat di Indonesia sebagai bentuk mitigasi. Tidak hanya pelarangan pelaku perjalanan dari Afrika, tetapi juga pengetatan pintu masuk serta menurunkan mobilitas domestik dan lokal,” jelasnya, Minggu (28/11) siang.

Meski varian Omicron belum diketahui sudah menyentuh Indonesia, Muttaqin tetap memberikan catatan.

Bukan tanpa alasan, ia menilai ada 150 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus terkonfirmasi positif selama tanggal 20 hingga 26 November 2021.

tidak main-main, jumlahnya mencapai 58 persen kasus nasional.

“Di Indonesia belum dideteksi varian omicron ini. Jadi, kenaikan di 150 kabupaten/kota tidak bisa dikaitkan dengan Omicron,” tekannya.

“Hanya saja kita harus waspada kemungkinan masuk dan menyebarnya varian ini, lantaran meningkatnya mobilitas penduduk dan menurunnya prokes,” tambahnya.

Baca Juga:  Wawali Kukuhkan Forum Wartawan Balai Kota

Lantas, apakah dari 150 Kabupaten/Kota itu termasuk Kota Banjarmasin? Terkait hal itu, Muttaqin menyatakan bahwa Kota Banjarmasin tidak termasuk di dalamnya.

“Banjarmasin naik, tapi sedikit,” ungkapnya.

Muttaqin kembali menekankan agar pemerintah terus memperkuat prokes dan 3T. Testing, tracing dan treatment.

“Termasuk Edukasi dan vaksinasi. Sebab, saat ini masyarakat sudah euforia pelonggaran. Prokes menurun sedangkan mobilitas penduduk tinggi,” tandasnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan