Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Sapta Pesona dan Pengembangan Pariwisata Lokal

×

Sapta Pesona dan Pengembangan Pariwisata Lokal

Sebarkan artikel ini

Oleh : Muhammad Aufal Fresky
Penulis Buku Empat Titik Lima Dimensi

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pariwisata merupakan sektor penting dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata juga akan membawa dampak terhadap penyerapan tenaga kerja lokal. Tidak hanya itu, juga bisa mendorong produktivitas dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang berada di sekitar lokasi wisata. Hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah destinasi wisata di pelbagai daerah di Indonesia mampu menarik kunjungan wisatawan domestik maupun asing? Mengapa masih ada daerah yang potensi kekayaan alamnya luar biasa tapi tidak mampu dikelola secara optimal?

Baca Koran

Sebelum membahas lebih lanjut terkait tata kelola pariwasata lokal, kita perlu mengenal dan memahami dulu, faktor apa saja yang sebenarnya membuat wisatawan tertarik berkunjung ke suatu tempat wisata. Sebab, setiap orang pastinya memiliki prefrensi, motivasi, dan pertimbangan tersendiri sebelum memutuskan berlibur ke sebuah destinasi wisata. Banyak yang menjadi pertimbangan. Salah satunya tersedianya sarana dan prasarana yang memadai; baik saat menuju lokasi maupun ketika berada di lokasi wisata. Yoeti (2006) mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang lancar merupakan indikator berkembang tidaknya pariwisata di suatu daerah. Sarana dan prasarana yang memadai sendiri diartikan sebagai proses tanpa hambatan dari pengadaan dan peningkatan hotel, restoran, hiburan, dan sebagainya. Termasuk juga prasarana jalan dan transportasi yang lancar dan terjangkau.

Jangan harap pariwisata daerah akan mengalami kemajuan yang siginifikan jika hal yang paling mendasar tidak tersedia dengan baik. Logiknya, bagaimana wisatawan akan berkunjung jika transportasinya saja terbatas, jalannya rusak, jarang tersedia tempat makan, dan jumlah penginapannya pun sangat terbatas. Kemungkinan besar para pelancong dari berbagai tempat akan mengurungkan niatnya berkunjung sebab alasan-alasan tersebut. Padahal, di daerah yang hendak dikunjungi itu menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Sebab itu, dalam pengemangan pariwisata lokal, ketersediaan transportasi dan akomodasi tidak bisa ditawar lagi.

Baca Juga :  Mencari Pemimpin Sejati

Tidak hanya itu, penerapan Sapta Pesona di seluruh titik tempat wisata juga mutlak harus dilakukan. Itu pun kalau ingin pariwisata lokal mengalami kemajuan. Konsep Sapta Pesona tersebut bisa diaktualisasikan tidak hanya oleh pemerintah setempat. Namun juga oleh seluruh pihak-pihak terkait dalam industri pariwisata. Termasuk pelaku UMKM, tour guide, kelompok sadar wisata (pokdarwis), komunitas pariwisata, dan sebagainya. Dalam hal ini, diperlukan sinergitas dan kolaborasi untuk memajukan pariwisata lokal. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Sapta Pesona?

Sapta Pesona sendiri yaitu konsep penting dalam pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sapta Pesona terdiri dari keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahtamahan, dan kenangan. Keamanan berarti; memberikan rasa nyaman terahdap pengunjung. Memberikan kebebasan dari rasa takut; baik terhadap tindak kejahatan, penyakit, gangguan warga yang jahil, dan sebagainya. Kemudian, ketertiban juga tercermin dari suasana di desitinasi wisata yang teratur, rapi, dan lancar. Lalu, keberasihan juga mengandung artian kondisi sebuah tempat wisata yang bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit, dan pencemaran. Kesejukan maksudnya kondisi dan situasi yang segar, hijau, rapi, dan sejuk. Begitu juga dengan keindahan yang menunjukkan keadaan atau suasana yang menarik dan sedap dipandang mata. Indah dari berbagai segi. Semisal dari segi tata warna, tata letak, ruang, bentuk, dan sebagainya. Keramahtamahan sendiri merupakan sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan sikap akrab, sopan, suka membantu, suka senyum, periang, dan menarik hati. Terakhir yaitu kenangan; maksudnya adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan perasaan seseorang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya.

Begitulah kira-kira uraian singkat tentang Sapta Pesona yang mestinya menjadi perhatian segenap pemda seluruh Tanah Air dalam proses pengelolaan dan pengembangan tempat wisata. Tidak hanya itu, keterlibatan kaum muda juga dibutuhkan dalam realitasi Sapta Pesona ini. Lebih-lebih Gen Z yang sangat akrab dengan media sosial. Mereka bisa melakukan kampanye secara serentak di medsos untuk mengajak seluruh warga agar berpartisipasi aktif menerapkan Sapta Pesona. Sebab, dalam pengembangan pariwisata lokal, diperlukan gerakan yang serentak. Tidak hanya oleh satu pihak yaitu pemerintah daerah. Namun juga, seluruh pihak terkait. Khusunya pengusaha, pemuda, dan pokdarwis.

Baca Juga :  Seleksi CPNS Moderasi Beragama, Perlukah?

Jangan hanya menjadikan Sapta Pesona sebagia alat jualan ketika kampanye politik. Kita tidak membutuhkan janji manis yang hanya keluar lima tahun sekali. Keberpihakan dan kepedulian Pemda harus benar-benar nyata. Terutama dalam mendesain seluruh destinasi wisata agar menarik hati pengunjung. Bisa membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat wisata. Keberpihakan tersebut bisa lewat anggaran yang memadai, program yang terencana dan terarah, menjalin kemitraan dengan swasta, melibatkan kaum muda yang memiliki ide-ide brilian, dan sebagainya. Mari mulai membenahi apa yang harus dibenahi. Mengevaluasi apa yang harusnya divaluasi. Percayalah, Penerapan Sapta Pesona dengan konsisten akan menjadikan suatu daerah lebih dilirik oleh pelancong.

Iklan
Iklan